Tumpukan sampah didepan kantor Dishub Bawean. Foto : gfr |
Beritabawean.com – Dalam penanggulangan masalah sampah dipulau Bawean warga menilai camat Sangkapura maupun Tambak minim kreatifitas, salah satunya disampaikan Mohammad Khalilurrahman Mahasiswa pascasarjana UIN Malang asal pulau Bawean dalam sebuah status di akun facebooknya dia mengomentari pemberitaan beritagresik.com terkait wakil bupati yang mengintruksikan pembuatan tempat pembuangan akhir sampah (TPA) (Baca : Wabub Perintahkan Camat Bawean Segera Bikin TPA) menurutnya camat tidak harus menunggu intruksi wakil bupati untuk menanggulangi sampah di pulau Bawean \”Seumpama gak di intruksikan pak Wabup camat gak mungkin berangkat menyelesaikan permasalahan sampah mosok nunggu intruksi sik pak bos..coba lebih peka dan kreatif dikit pak bos…hahahah\”. tulisnya
Setelah dikonfirmasi tentang statusnya ini, dia mengatakan bahwa Bawean itu sudah darurat sampah \”kalau apa yang disampaikan wabub itu sampah di Bawean perharinya 200 ribu kg sampah, ini kan bisa membahayakan keberlangsungan Bawean yang akan dijadikan tujuan parawisata\”.paparnya
Dia berharap masalah ini tidak berlarut larut, pihak camat jangan selalu mencari cari alasan untuk menutupi ketidak kreatifannya dalam menanggulangi masalah sampah di pulau Bawean \”masak sekelas camat kesulitan mencari tanah pembuatan TPA, jangan cari alasanlah, coba lihat di sungai-sungai, dilaut sampah sudah pada numpuk, segeralah cari solusi ajak masyarakat untuk membicarakan masalah ini \”tegasnya. (gfr)