Bawean daerah mana? Yuk berkenalan sekarang. Pada saat ini pulau bawean sering menjadi perbincangan publik. Hal itu berawal ketika rusa bawean menjadi salah satu maskot Asian games 2018. Tak hanya itu saja, pulau bawean juga menyimpan pesona alam yang begitu luar biasa dan masih terja akan keasliannya. Karena alasan tersebut mengapa banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Letak Pulau Bawean
Pulau bawean terletak di laut jawa, sekitar 120 kilometer sebelah utara gresik, dan secara administratif pulau ini termasuk pada kabupaten gresik, jawa timur. Penduduk pulau bawean mayoritas agama islam, mungkin bisa dikatakan 100% islam. Pulau ini terbagi menjadi dua kecamatan, yakni kecamatam sangkapura dan kecamatan tambak. Mata pencaharian penduduk pulau bawean adalah petani dan nelayan. Namun, tidak sedikit para penduduknya yang merantau ke negeri tetangga, seperti malaysia dan singapore.
Asal Usul Pulau Bawean
Kata bawean berasal dari bahasa sanskerta, yang dapat diartikan sinar matahari. Menurut para petua, pulau ini sitemuka oleh pasukan kerajaan majapahit yang terjebak di laut pada tahun 1350 karena gempuran badai. Dalam kitab Negarakertagama pulau ini bernama \”Buwun\”. Dan sampai sekarang belum terungkap secara past mengapa nama Bawean diberikan pada pulau ini. Apakah karena pasukan majapahit yang terjebak di pulau ini serasa mendapakan harapan baru seperti terbitnya sinar matahari? itu belum jelas.
Pasukan majapahit yang tidak kembali ke ibu kota menetap hidup di pulau ini, dan akhirnya berbaur dengan para perantau di pulau ini, diantaranya dari Mandailing, Palembang, Bugis, Madura, Jawa, Banjar dan Mandar. Mereka berbaur dalam ikatan pernikahan, sehingga melahirkan suatu etnis yang unik, salah satunya dalam segi bahasa (Bahasa Bawean).
Baca Juga : Berapa Biaya Berwisata Ke Pulau Bawean?
Pulau Puteri
Jika anda mengenal pulau bawean pasti tidak asing dengan sebutan pulau putri. Ya, pulau ini sering disebut juga dengan sebutan pulau puteri karena banyak penduduk laki – laki di pulau ini yang merantau ke luar pulau bahkan sampai ke luar negeri, seperti malaysia dan singapore. jadi, secara tidak langsung penduduk wanita pulau bawean lebih dominan dari pada laki – laki. Dalam perantauan tidak sedikit dari mereka yang menetap di sana, bahkan menjadi orang yang sukses dan terkenal, baik itu yang menetap di dalam negeri maupun luar negeri.
Alasan mengapa bawean dikenal dengan sebutan pulau putri juga terdapat legenda yang masih melekat pada saat ini. Diceritakan bahwa pulau bawean merupakan tempat berlabuhnya keluarga dari kerajaan campa yang akan menuju pulau jawa. Pelabuhan mereka disebabkan karena putri raja sedang sakit, dan pada akhirnya putri tersebut meninggal di pulau bawean. Dan seakan legenda tersebut bukanlah hanya karangan semata atau mitos, makam tersebut masih ada yang terletak di desa kumalasa yang dikenal dengan sebutan makam jujuk campa, serta laut yang dijadikan pelabuhan keluarga kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan \”labhuan\” yang juga terletak di desa kumalasa.
Baca Juga : Daftar Nama Desa Di Dua Kecamatan Pulau Bawean
Bahasa Bawean
Bahasa bawean hampir mirip dengan bahasa madura, dan kebanyakan kata dasarnya berasal bahasa madura. Namun, intonasi bahasanya agak berbeda, bahasa bawean dibawakan lebih lembut dari pada bahasa madura. Bahasa bawean juga tercampur aduk bahasa lainnya, seperti bahasa melayu, bahasa inggris dan bahawa jawa. Hal tersebut mungkin disebabkan karena penduduk pulau ini banyak yang merantau. Seperti contoh \”Kak, kala\’aken berrus\” yang jika diartikan ke bahasa indonesia menjadai \”Kak, ambilkan sikat baju\” Kata berrus berasal dari kata brush (bahasa inggris).