Tujuan puasa baik itu Ramadhan dan puasa sunnah tak lain adalah agar kita bertakwa kepada Allah sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur\’an Surah Al-Baqarah ayat 182.
\”Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,\”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183).
Setelah ketakwaan kita dapatkan maka kita telah berada di dalam kecintaan Allah SWT sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah dalam surat Al-Imran Ayat 76.
\” (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. \” ( QS. Al-Imran, Ayat : 76 )
Ayat ini terkait dengan firman Allah pada surah Al-Baqarah tadi bahwa yang Allah panggil untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan adalah orang orang yang beriman, karena orang beriman telah berjanji kepada Allah. Oleh karena itu dalam suarh Al-Imran tadi Allah menegaskan sungguh beruntung orang yang menepati janjinya dan bertakwa kepada Allah karena Allah menyukai orang yang bertakwa.
Jika kita perhatikan bagaimana Allah menunjukkan cintanya kepada orang orang yang berpuasa, salah satunya adalah doa doa orang yang berpuasa akan dikabulkan oleh Allah. Kemudian di dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda :
“Demi Zat yang berkuasa atas nyawaku, sungguhbau mulut orang puasa itu lebih wangi menurut Allah daripada bau misik.” ( HR. Imam Bukhari ).
Hadist ini sangat unik jika Anda memperhatikannya. Memang orang yang berpuasa dengan perut kosong maka akan mengelurkan aroma yang tidak sedap pada mulutnya. Maka secara normal manusia jika kita berdekatan dengan orang yang berpuasa akan merasakan yang tidak sedap dari mulutnya.
Tapi lain disisi Allah, justru baunya mulut orang yang berpuasa di sisi Allah sebagaimana yang diterangkan dalam hadist diatas adalah sangat harum melebihi harumnya minyak misik. Akan Allah berikan kalau Allah tidak memandang penuh cinta kepada orang yang berpuasa?
Ketika memandang dengan cinta maka sesuatu yang biasa akan menjadi luar biasa. Misal ada pasangan kita yang kentut secara umum bau kentut semuanya tidak sedap, tetapi bagi seorang kekasih yang lagi kasmaran maka akan menganggap bau kentut harum lantaran karena ada rasa cinta.
Oleh karena itu puasa ini tidak hanya mengantarkan kita kepada ketakwaan kepada Allah tapi juga secara spesial akan mendapatkan pandangan kecintaan Allah SWT. Tentunya pandangan kecintaan ini Allah berikan kepada hambanya yang benar benar melaksanakan puasa tidak hanya dari hal yang membatalkan puasa ( Muftirat ) tapi juga dari perkara yang membatalkan pahala puasa ( Muhbitat ).