Beritabawean.com – Pengembangan wisata pulau Bawean yang akhir akhir ini gencar dilakukan mendapat dukungan dari salah satu artis Singapura keturunan Bawean Rosalina Musa atau yang akrab disapa Kak Rose. Dukungan ini disampaikan kepada panitia Sail Indonesia yang menemuinya di Jakarta Jum\’at (13/4).
\”Orang tua saya orang Bawean, saya mendukung semua program wisata Pulau Bawean,\” ujarnya dikutip dari Republika.co.id di Jakarta, Jumat (13/4).
Artis yang yang sering menjadi komentator di ajang kompetisi menyanyi dangdut D Academy Asia mengaku itu tidak pernah melupakan tanah kelahiran orang tuanya, Kak rosepun pernah menggunakan baju tradisional kebaya khas pulau Bawean di acara D Academy Asia 3. Menurutnya penggunaan kebaya hitam itu menjadi salah satu caranya mempromosikan wisata pulau Bawean
\”Kebaya tersebut harus menjadi baju khas Bawean,\” ucapnya.
Sementara itu, Tim Program Sail Indonesia 2018 yang bertemu Kak Rose, Ahmad Najid menjelaskan bahwa Pulau Bawean akan menjadi salah satu tempat singgah 200 kapal layar atau yacht pada 2-5 Oktober 2018 mendatang. 200 kapal tersebut merupakan peserta program Sail Indonesia 2018 yang datang dari berbagai belahan negara dunia.
Menurut pria kelahiran Pulau Bawean ini, program bertaraf internasional ini juga sebagai upaya untuk mengembangkan wisata bahari Pulau Bawean, yang letaknya 80 mil ke arah utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur. \”Jadi yang penting Wonderful Sail Indonesia itu adalah magnet untuk pengembangan Bawean,\” kata Najid saat bertemu dengan Kak Rose.
Najid menambahkan, untuk mematangkan penyambutan 200 kapal yacht tersebut, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terkait persiapan Sail Indonesia 2018. Rapat tersebut dipimpin Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Indroyono Soesilo di Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Jakarta, Senin (9/4) lalu.
Rapat tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Gresik ,Moh. Qosim, Direktur Utama Airfast Indonesia, Kepala Dinas Pariwisata Gresik, Kepala Bapelitbangda Gresik, Perwakilan Masyarakat Bawean, serta Tim Percepatan Homestay dan Bidang II TPPWB.