Gelombang tinggi lebih 2 meter membuat sejumlah kapal menuju Pulau Bawean tak bisa berlayar. Dampaknya 1.534 penumpang yang melakukan arus balik tertahan di Pulau Bawean.
Humas Kantor Syabandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik Nanang Affandi mengatakan penundaan sejumlah kapal penumpang terjadi sejak dua hari lalu.
\”Gelombang saat ini tinggi. Akibatnya keberangkatan kapal penumpang untuk arus balik jadi tertunda,\” kata Nanang saat dihubungi detikcom, Senin (18/6/2018).
Nanang mengaku berdasarkan data BMKG Tanjung Perak saat ini gelombang tinggi di atas 2 meter. Sedangkan untuk kecepatan angin 18.3 knot.
\”Prediksinya tanggal 21 Juni mendatang gelombang mulai turun. Hari ini dua kapal penumpang seperti Kapal Bahari Ekspres dan Natuna Ekpres masih bersandar di Pelabuhan Gresik,\” ujar Nanang.
Sementara amat Sangkapura Abdul Adim membenarkan jika warganya yang hendak balik ke Gresik mengalami penundaan akibat gelombang tinggi.
\”Benar. Ribuan warga yang ingin menyeberang menjadi tertunda saat ini,\” ujarnya.
Selain ribuan penumpang tertunda keberangkatannya, 9 hari jelang pencoblosan Pilgub Jatim distribusi surat suara belum tiba di Kecamatan Sangkapura, Bawean, Gresik.
\”Saat ini surat suara juga belum datang. Mungkin karena gelombang tinggi kapal jadi belum bisa menyeberang,\” tandasnya.
(ze/fat)
Sumber = Detik.com