Beritabawean.com – Menakut – nakuti anak dengan memberikan cerita yang seram hingga mengancam, hanya akan memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan psikologis pada anak tersebut. membuat anak takut dengan cerita yang mengancam memang sekilas merupakan cara jitu untuk mendisiplinkan anak, namun nyatanya hal tersebut akan memberikan efek buruk pada kondisi mentalnya.
Dampak buruk sering menakut – nakuti anak akan tetap dirasakan pada anak tersebut bahkan pada saat tumbu dewasa, seperti tidak mempunyai kepercayaan diri yang rendah, selalu bergantung, tidak dapat menaggung masalah dll. Selain menakut – nakuti, hal lain yang dilarang dalam mendidik anak adalah membentak dan memarahi anak, karena dua cara tersebut juga dapat merusak kepribadian anak.
Mendidik anak memang merupakan suatu perjuangan bagi orang tua, oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk membentuk kepribadain anak dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang, agar anak tumbuh seperti apa yang kita inginkan.
Nah, lalu apa dampak buruk yang akan terjadi pada anak jika sering ditakut – takuti? berikut beberapa efek negatif yang akan terjadi dan wajib para orang tua mengetahuinya.
Dampak Buruk Sering Menakut Nakuti Anak
1. Anak tumbuh menjadi penakut
Hal pertama yang akan dirasakan anak jika sering ditakuti adalah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang penakut, mereka akan merasa takut untuk mencoba sesuatu yang baru dan kreativitas anak juga akan sangat terbatas.
2.Selalu merasa tidak nyaman
Menakut – nakuti tidak boleh dilakukan sekalipun pada bayi yang umumnya masih berusia dibawah 12 tahun. bayi yang selalu ditakut – takuti akan merasakan ketidaknyamanan. Otak bayi akan merekam setiap ucapan yang kita keluarkan.
Jika ucapan tersebut merupakan sesuatu yang membuat ia takut, maka akan sangat mengganngunya. selain ditakuti, bayi juga tidak boleh dikagetkan, karena hal hanya akan menyisakan trauma terhadap bayi. Jika ingin mengagetkan bayi yang bertujuan untuk melihat senyum lebarnya lakukan dengan ekspresi yang sewajarnya dan dengan intonasi suara yang tidak terlalu keras.
Baca Juga : 10 Cara Mengajari Anak Agar Cepat Membaca Dan Menulis
3. Lebih tergantung pada orang tua
Menakut – nakuti anak pada usia 1 – 3 tahun, akan membuat anak tersebut selalu bergantung pada orang tua. Bagi mereka orang tua adalah tempat mereka berlindung dari segala ketakutan yang mereka rasakan. Jika ketergantungan tersebut terus terjadi, maka akan membuat anak tumbuh dengan sosok yang penakut dan tidak dapat menjadi dirinya sendiri.
4. Merusak kemampuan berpikir bagi anak
Jika cara menakut – nakuti dilakukan pada anak yang berusia 6 – 9 tahun, maka akan mengakibatkan proses eksplorasi pada anak sangat terganggu. lebih dari itu, jika kebisaan itu terus dilakukan maka akan berdampat lebih buruk pada pertumbuhan anak, yaitu merusak kemampuan berpikir anak, hal tersebut disebabkan karena akan cenderung merasa takut.
5. Mengganggu konsentrasi dalam belajar
Usia 6 – 12 tahun adalah usia dimana anak sudah mulai merasakan duania pendidikan, mereka akan banyak bertemu teman seusianya dan pergaulannya akan semakin luas. Jika menakut – nakuti anak pada usia tersebut akan sangat mengganggu terhadap proses belajar anak. Mereka akan selalu dihantui rasa takut akibatnya mereka akan susah berkonsentrasi dalam menerima pelajaran.
Baca Juga : 10 Aktivitas Ini Bisa Membuat Anak Anda Makin Cerdas
6. Mengganggu kesehatan
Anak yang selalu dihantui rasa takut karena pengaruh dari orang sekelilingnya, akan membuat anak susah untuk tidur. setiap saat anak teersebut akan dihantui rasa cemas, sering mimpi buruk dan kesehatannya akan sangat terganggu.
Untuk mendisiplinkan anak tentu kita akan mendidik anak dengan cara yang terbaik. Ada kalanya anak dididik dengan cara yang lembut, namun ada waktunya juga anak harus dididik dengan cara yang lebih tegas, jika anak tersebut melakukan sesuatu yang dapat membahayakannya maupun orang lain.
Cara Yang Benar Menakut – Nakuti Anak
1. Ajak anak untuk melihat akibat yang terjadi
Jika anak melakukan kesalahan, janga lantas anak tersebut dibentak dan dimarahi. Namun alangkah baiknya jika kita mengajak anak untuk bercerita dan melihat akibat karena ia tidak mematuhi perintah dari oang tuanya.
2. Katakan sesuai realita
Jika ingin menakut – nakuti anak, katakan sesuai dengan realita. misalkan, rajinlah belajar agar kelak menjadi orang cerdas dan tidak diremehkan oleh orang lain. cara tersebut lebih efektif dari pada harus menakuti anak denga cara yang berlebihan, misalkan : rajinlah belajar agar tidurnya tidak diatangi hantu gentayangan.
3. Dukung mereka pada saat merasa takut
Orang tua merupakan pribadi yang menjadi panutan bagi anak. Karenanya anak akan mendengarkan apa yang menjadi nasehat orang tua. Tugas orag tua adalah memberikan motivasi dan mendukung sekaligus memberikan nasehat dengan apa yang mereka lakukan.
4. Edukasi
Edukasi merupakan hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian anak. Cara ini dapat anda terapkan disaat anak malas untuk melakukan sesuatu yang positif. Misalkan saja, ketika anak susah untuk makan sayur, jelaskan kepada mereka sayur yang hendak dimakan mengandung gizi yang akan membuatnya lebih cerdas dan tumbuh menjadi kuat. begitu juga saat anak malas untuk belajar, jelaskan kepada mereka manfaat serta kerugian yang akan mereka terima jika malas belajar.
5. Memberikan pertanyaan
Sekali – kali kita harus memberikan pertanyan terhadap anak, yang mana pertanyaan tersebut dapat memotivasi anak untuk berfikir lebih kritis lagi. Misalkan : Ayo tebak, jika tidak sarapan pagi apa yang terjadi terhadap tubuh kita?
Banyak cara yang dapat anda lakukan dalam mendidik anak tanpa harus menakut – nakuti dengan perkataan yang seram dan mengancam. Dengan selalu memberikan pendidikan serta motivasi terhadapa anak yang tentunya diiringi dengan rasa kasih sayang, maka anak akan tumbuh dengan pribadi yang baik dan menjadi dirinya sendiri.