Dalam Islam dhalat Dhuha memang dikenal dengan shalat sunnah yang bisa mendatangkan keberkahan dan kelancaran rezeki. Shalat sunnah ini hukumnya adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadist yang diriwiyatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim bahwasanya Rasulullah pernah berwasiat kepada Abu Darda\’ untuk jangan pernah meninggalkan 3 perkara, Yang pertama puasa 3 hari setiap bulan, yang kedua shalat dhuha. dan yang ketiga adalah tidak tidur sebelum melakukan shalat sunnah witir. Ini membuktikan bahwa shalat dhuha itu sangat penting itu dikerjakan.
Dalam bukunya 7 keajaiban rezeki Ipho Santoso mengatakan bahwa salah satu orang terkaya di India yang bernama Azim Premji yang menguasai 74% saham Wipro, perusahaan IT terbesar ketiga di India, ternyata salah satu resep kesuksusannya adalah karena rajin melaksanakan shalat dhuha. Azim Premji mengatakan \”Barang siapa yang rajin melaksanakan shalat dhuha ia lebih dekat dengan kemenangan\”. Di Indonesia mungkin kita bisa lihat Sandiaga Uno yang saat ini sedang menacalonkan menjadi wakil presiden Republik Indonesia. Diusianya yang masih muda dirinya masuk dalam 40 orang terkaya di Indonesia. Jika kita lihat kesehariannya dia tidak lepas dari shalat dhuha. Bahkan dirinya pernah terekam sedang shalat dhuha diatas kendaraan. Nah, itulah beberapa gambaran dan contoh mereka mereka yang sukses karena rajin mengerjakan shalat dhuha.
Udah Shalat Dhuha Bertahun Tahun Tapi Tidak Kunjung Kaya ?
Mungkin banyak yang bertanya, saya sudah tiap hari melakukan shalat dhuha tapi kenapa belum kaya atau rezekinya kok masih seret? Ini yang salah saya atau shalat dhuhanya? Dalam ceramahnya, Habib Novel Al-Idrus mengatakan, bahwa kita harus melihat terlebih dahulu Asbabul Wurut dari hadis tentang shalat dhuha ini, kita lihat sahabat shabat Rasulullah yang rajin melaksanakan shalat Dhuha bukanlah orang orang yang pengangguran, bukan orang yang rajin tidur tapi mereka adalah para bisnismen. Jadi jika kita ingin kaya raya, menurut Habib Novel Al-Idrus kita harus rajin bekerja dan shalat Dhuha.
Baca Juga : Mau Dikejar Kejar Rezeki ?, Lakukan 4 Amalan Dari Syeh Ali Jaber Ini Secara Rutin
Waktu shalat dhuha itu memang dialukan waktu sibuk sibuknya nya manusia, terutama dikota kota besar. Dari selesai shalat subuh mereka sudah berangkat ke kantor. Nah jika anda ingat Allah diwaktu sibuk sibuknya anda bekerja dengan tidak meninggalkan shalat dhuha disitulah Allah akan memberikan keberkahan dan rezeki. Jika anda masuk kantor jam 08.00 maka anda datang lebih awal ke kekantor, lalu laksanakan shalat dhuha terlebih dahulu. Jika anda membuka toko lagi sibuk sibuk melayani pelanggan ketika waktu shalat dhuha tiba anda minta karyawan bisa gantian dengan karyawan untuk menjaga toko. nah jika seperti ini yang anda laksanakan insya Allah, Allah akan membukakan pintu rezeki anda seluas luasnya.
Nah sebenarnya bukan masalah teknis pelaksanaannya, berapa jumlah rakaatnya dan sebagainya, tapi bagaimana kondisi anda saat melaksanakan shalat dhuha. Jadi harus menyeimbangkan antara dhalat dhuha anda dengan iktiar anda. Insya Allah shalat dhuha yang seperti inilah yang bisa membuka pintu rezeki anda. Sebagaimana orang yang telah dicontohkan diatas, mereka semua adalah para bisnismen, para pekerja keras dan juga rajin shalat dhuha. Orang orang seperti inilah yang akan dilancarkan oleh Allah rezekinya sehingga menjadi orang kaya.
Jika saat ini anda belum memiliki kerja, anda harus rajin beriktiar mencari kerja disamping itu anda rutin melaksanakan shalat dhuha anda. Maka insya Allah akan cepat mendapatkan kerja. Demikian juga anda belum mendapatkan istri maupun anak sebagaimana yang pernah dikisahkan oleh Ust Yusuf mansur dalam postingan beritabawean.com : Keajaiban Rezeki, Punya Kerja dan Anak Setelah Shalat Dhuha
Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu , ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. ”