Musim hujan telah tiba, sebentar lagi petani di seluruh Indonesia akan mulai membajak sawah dan bersiap menanam padi. Bersamaan dengan dibajaknya sawah, biasanya bibit padi juga sudah mulai disemai, sehingga saat sawah sudah siap ditanami padai, bibit padi sudah siap untuk dipindah tanam. Selama ini proses pindah tanam bibit padi memang sedikit sulit dan memakan waktu. terlebih jika ditanam di tanah yang agak keras tentu proses mencabutnya mebutuhkan waktu yang agak lama. Selain itu akarnya juga banyak yang putus sehingga pada waktu ditanam banyak yang mati.
Jika anda mengeluhkan ini mungkin anda bisa mencoba teknik yang ditemukan oleh Pemuda Tani Tunas Desa Tanah Gayam Blega tentang bagaimana cara mencabut bibit padi yang mudah untuk pindah tanam. Teknik ini disebut dengan Metode Taring ( Tanam Jaring ) yaitu penanaman yang menggunakan media jaring. Caranya yaitu dengan memasang jaring dibawah bibit yang akan disemai. Kemudian bibit padi di letakkan diatas jaring baru setelah itu di tutup dengan tanah. Tanah yang digunakan untuk menutup tidak usah terlalu tebal dengan ukuran bibit padi tidak kelihatan atau diperkirakan ukurannya ketebalannya 2 – 3 cm saja. Karena hanya digunakan sebagai penutup saja sedangkan akarnya sudah tertanam di bawah jaring.
Menurutnya inspirasi teknik ini dia dapat dari para penyuluh yang ada di Desanya, bagaimana penanaman bibit padi ini bisa mengurangi biaya operasional. Dengan metode taring ini, bibit padi yang sudah siap pindah tanam sangat mudah dicabut, cukup angkat jaringnya saja sudah selesai. Berbeda jika dicabut satu persatu.
Nah untuk lebih jelasnya bagaimana metode ini bisa anda lihat dalam videonya berikut ini. Semoga video ini bisa mempermudah para petani di Indonesia dalam memindah bibit padi.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=WfaNl1wFQSs]