Secara jelas yang dimaksud menyapih adalah proses memperkenalkan anak kepada makanan dewasanya secara bertahap dengan menghentikan pemberian ASI (Air Susu Ibu). ASI memang merupakan makanan terbaik bayi karena kandungan di dalamnya yang lengkap untuk kebutuhan tumbuh kembang bayi, namun pemberian ASI memiliki masa dimana harus dihentikan karena tidak baik jika terus diberikan.
Menyapih tidak hanya dilakukan pada manusia saja tapi pada hewan juga sering dilakukan seperti pada ayam, kelinci, kucing dan lain sebagainya. Dan biasanya menyapih yang dilakukan pada hewan lebih kepada pemisahan induk dengan anaknya. Sedangkan pada manusia hanya pada asupan makanan saja dengan beberapa alasan yang melatarbelakanginyasedangkan alasan yang paling umum adalah karena sudah cukup umur dua tahun atau karena ibunya sudah hamil lagi.
Baca Juga : 6 Mainan Yang Bisa Menambah Kecerdasan Bayi Yang Harus Dimiliki
Setiap anak berbeda beda ssat disapih ada yang mudah dan ada yang sulit.Penntu proses menyapih gagal dan suksesnya tidak hanya karena faktor anak saja tetapi terkadang faktor orang tua juga sangat berperan dimana terkadang orang tua merasa tidak tega dengan kondisi awal saat penyapihan. Karena biasanya anak akan rewel bahkan enggan mengkonsumsi makanan lainnya sehingga rasa iba dan kawatir yang berlebih menyebabkan berfikir kembali untuk memberikan ASI kembali kepada anaknya.
Menyapih Anak Sebaiknya Umur Berapa?
Dalam Islam Al-Qur\’an degan jelas telah memberintahkan untuk memberikan ASI secara sempurna selama 2 tahun karena ASI satu satunya makanan yang cocok dan sesuai yang sesui dengan kebutuh asupan nutrisi pada bayi. Hal ini selaras dengan sebuah penelitian yang dimuat dalam artikel Republika.co.id dalam kesimpulannya mengatakan bahwa pemberian ASI selama 2 tahu atau kurang sedikit sangat baik untuk kembang tumbuh anak, dan masa ini tidak tidak boleh lebih dan kurang karena jika lebih atau kurang bisa mengganggu pertumbuhan beberapa sel.
Sapihlah Anak Dengan Cara Alami
Walaupun saat ini perkembangan dunia medis semakin maju sebaiknya gunakan cara cara alami dan natural saja dalam menyapih anak karena walaupun sulit menyapih bukanlah perkara yang tidak mungkin dilakukan dengan cara alami, ya walaupun tidak bisa instan dan harus melalui proses yang terkadang cukup berat bagi orang tua namun cara ini aman dilakukan untuk angka panjanganya. Menggunakan medis baik itu menggunakan obat atau dengan cara disuntik terlalu berlebihan dan tidak baik untuk kedepannya. Karena jika cara menyapihnya dilakukan dengan cara yang baik dan benar pasti juga akan berhasil.
Beberapa cara tradisional banyak yang terbukti berhasil dengan mudah diantaranya adalah dengan mengolesi puting susu dengan sesuatu yang tidak disukai oleh anak seperti memberi saos, lipstik, dan lain sebagainya. Jadi jika ada yang mudah dan aman mengapa memilih menggunakan cara yang berbahaya?.
Baca Juga : Kenali, Ini Ciri – Ciri Bayi Yang Tidak Cocok Dengan Susu Formula
Cara Menyapih Anak Yang Baik dan Benar Agar Berhasil
1. Niat Dan Doa
Yang pertama dilakukan ketika akan melakakunnya adalah niatkan dengan yang baik yaitu niatkan apa yang anda lakukan adalah yang terbaik bagi anak anda. Tentunya anda memiliki alasan tersendiri mengapa menyapihnya, bagi orang tua yang baik tidak mungkin akan membuat anaknya sengsara dengan menghentikan atau menjauhnya dengan makanan terbaiknya.
Niat menjadi tonggak agar proses penyapihan berhasil karena niatlah yang akan membuat keteguhan hati ketika melihat anak menangis untuk meminta ASI. Selain jangan lupa untuk berdoa kepada Allah agar semua proses yang anda jalankan dipermudah.
2. Bersabarlah
Bagi sebagian orang tua menyapih anak adalah perkara yang sulit nah saat inilah diperlukan kesabaran karena hati orang tua yang mana yang tega ketika melihat anaknya menangis merengek rengek meminta ASI dan enggan makan. Semuanya akan berfikir ulang namun disinilah anda harus menjalani proses dengan sabar demi kebaikan si kecil. Cobalah beberapa alternatif yang banyak disarankan oleh para ibu yang sebelumnya sukses menyapih anaknya dengan banyak bertanya kepada mereka.
3. Berilah MPASI Yang Disukainya
Tentunya orang tua yang akan menyapih anaknya sudah mempersiapkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang disukai tentunya harus memperhatikan nilai kandungan gizinya. MPASI ini sebaiknya telah diberikan sejak bayi berumur 6 bulan secara bertahap karena pada usia itu bayi sudah boleh mengkomsumsi makanan MPASI dan tentunya yang cocok untuk usianya. Dan perlahan setelah anak mendekati usia 2 tahun sebaiknya telah mengurangi intensitas menyusuinya agar nanti mudah dalam proses menyapihnya.
4. Alihkan Perhatian Anak
Cara lain agar anak anda tidak terlalu menghilangkan kebiasaannya meminta ASI cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan sesuatu yang menarik seperti permainan atau yang lainnya utamanya saat dimana biasnya anda menyusuinya seperti menjelang tidur dengan begitu anak akan lupa untuk menyusu.
5. Peran Ayah Sangat Penting
Ayah bukannya tidak berperan dalam proses ini, bahkan kami menganggap peran ayah sangatlah penting untuk mengubah kebiasaan menyusunya. Beberapa anak sangat dekat dengan ayahnya utamanya anak perempuan. Jadi ayah bisa membuatnya lupa akan kebiasannya itu dengan mengajaknya melakukan hal hal yang menarik perhatiannya. Selain itu ayah memiliki hati yang lebih tegar daripada sang ibu, nah ayah bisa menjadi penyemangat dan mengingatkan kepada sang ibu untuk lebih tegar dan sabar menjalani proses ini.