Bukan Perselingkuhan, Ini Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Pulau Bawean

Menurut data dari Pengadilan Agama (PA) pulau Bawean kasus perceraian yang terjadi di pulau Bawean mencapai 200 pertahun, Tingginya angka tersebut bukan dipicu karena faktor perselingkuhan seperti rumor yang beredar di masyarakat.\” kalau perceraian yang disebabkan karena perselingkuhan hanya 4-5 kasus saja pertahunnya, bahkan tahun kemaren tidak ada \” ungkap Imam Masduki humas PA pulau Bawean

Menurutnya yang paling banyak penyebab terjadinya kasus perceraian adalah masalah ekonomi, yang dipicu budaya merantau masyarakat pulau Bawean, \” yang banyak hampir 40 persennya karena faktor ekonomi, banyak orang Bawean yang merantau kemudian tidak ingat sama istri dan anaknya itu penyebabnya kemudian istri mengajukan gugatan cerai\” imbuhnya

Memang diakui budaya merantau pulau Bawean masih tinggi hal ini disebabkan karena di pulau Bawean tidak tersedianya lapangan kerja yang memadai sedangkan tuntutan ekonomi pulau Bawean tinggi, mereka merantau tidak hanya dalam hitungan bulan namun bertahun tahun, sehingga terkadang lupa sama keluarganya yang ada di pulau Bawean, dan lupa juga untuk memberi nafkah.\” kalau sesuai ikrar pada waktu nikah kalau lama tidak ada kabar dan nafkah kan suda jatuh talak \”pungkasnya (Gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *