Beritabawean.com-Pengembangan pemandian yang ada di desa Kebudaya menjadi harapan banyak pihak, karena melihat animo masyarakat yang tinggi dalam memanfaatkan sumber air panas alami ini, setiap pagi dan sore pemandian ini selalu ramai dikerumuni warga, berhubung bangunannya yang sempit hanya muat 3 orang, yang harus antri menunggu giliran. Bahkan karena terlalu banyaknya yang antri ada yang pulang sebelum merasakan hangatnya sumber air panas ini.
Alhasil kondisi ini kerap menjadi keluhan warga yang biasa berendam di pemandian ini. Jumahat salah satunya, beliau hampir setiap hari berendam di pemandian air panas ini untuk menyembuhkan pentakit rematiknya. Namun kadang beliau pulang dengan sia sia karena terlalu banyaknya antrian.
“ Setiap pagi saya kesini, tapi kadang kadang pulang sebelum berendam, karena malas menunggu antrean yang banyak ” keluhnya.
Ketika ditemui beritabawean.com di kantornya, kepala Desa Sawahmulya mengatakan kondisi ini sudah lama menjadi perhatian desa dan masyarakat sekitar areal juga sudah sepakat untuk melakukan pelebaran, tapi dana yang menjadi kendala utama, karena menurutnya biaya pengembangan sumber air panas tidak sedikit.
“Harga tanahnya aja 80 juta belum yang lainnya, tidak mungkin dana desa dihabiskan untuk itu, dana desa digunakan untuk pembangunan yang lain ” kata Ansari.
Menurunya, satu satunya solusi dalam pengembangan sumber air panas adalah dana bantuan dari siapa saja, khususnya bantuan dari pemerintah. Namun beliau mengaku sampai saat ini belum ada sama sekali bantuan untuk pengembangannya.
“Dulu pada waktu kampanye pemilihan bupati pernah ada yang menjanjikan, namun sampai saat ini belum ada” lanjut beliau.
Beliau berharap dengan bantuan media bisa menghubungkan kepentingan ini dengan pemerintah kabupaten Gresik agar pemandian air panas mendapatkan bantuan dan segera terealisasi pengembangan di tahun 2016 ini.