Beritabawean.com – Pulau kecil nan mungil nan elok yang ada di utara pulau Jawa ini ternyata tidak hanya punya satu nama \”Bawean\” saja, tetapi punya banyak nama, nama nama tersebut berdasarkan latar belakang yang berbeda beda, ada yang berdasarkan sejarah, berdasarkan latar belakang masyarakatnya dan lain sebagainya, ini dia daftarnya.
1. Pulau Majdi
Pulau Bawean disebut juga pulau Majdi yang berasal dari Bahasa Arab “Majdi” yang artinya uang logam, nama ini terdapat di kitab kitab kono berbahasa Arab yang dimiliki oleh beberapa sesepuh di Bawean, penyebutan ini didasari pada bentuk pulau Bawean yang mirip dengan uang logam.
2. Pulau Majeti
Dalam kisah terjadinya kuburan panjang di dusun Tanjung anyar atau kisah Aji Saka, dalam cerita itu pulau Bawean disebut dengan pulau “Majeti” pulau persinggahan Aji Saka dan kedua abdinya Dora dan Sembada. Mungkin yang dimaksud sebenarnya adalah pulau “Majdi” namun karena lughat bahasa india menjadi “Majeti”.
3. Pulau Baweyan
Nama ini terdapat dalam kitab jawa kuno, yaitu kitab Asrar yang kemudian dikenal dengan Buku Jangka Jaya Baya, disebutkan dalam kitab itu bahwa “Pulau Baweyan” merupakan batu loncatan imigran Arab-muslim sebelum masuk ke pulau Jawa pada abad 7 M
4. Pulau Boyan
Sebenarnya penyebutan pulau Boyan berasal dari penyebutan orang asing atau orang kulit putih yang kesulitan menyebut nama “BAWEAN” karena pengaruh lughatnya, sehingga dengan enaknya mereka menyebut “BAWEAN” dengan “BOYAN”. Penyebutan nama ini banyak dating dari Negara tetangga, seperti SIngapura dan Malaysia yang lisannya terpengaruh bahasa Inggris, makanya lahirlah “kampong Boyan” di Malaysia dan lain sebagainya.
5. Pulau Puteri
Sebutan ini di populerkan oleh para wartawan Koran dan majalah di Indonesia, nama ini berdasarkan kepada budaya rantau yang ada dipulau Bawean, dengan banyaknya kaum laki laki yang merantau, mereka mengambil kesimpulan yang tinggal di Bawean hanyalah kaum puteri atau wanita.
6. Pulau Kelahiran dan Kematian
Nama ini dipopulerkan oleh Emmanuel Subangan, wartawan Kompas, pada tahun 1976 hal ini merujuk kepada budaya rantau masyarakat pulau Bawean, karena kebanyakan dari mereka lahir di Bawean dan bekerja di luar pulau Bawean, ketika usia sudah udzur mereka baru kembali ke kampung halamannya, mereka ingin menghembuskan nafas terahirnya dipangkuan keluarganya.
7. Pulau Sejuta Wali
Nama ini didasarkan banyaknya maqbarah waliyullah yang ada dipulau Bawean, salah satunya Waliyah Zainab, sunan Bonang, dan banyaknya kuburan kuburan yang dipercaya sebagai kuburan Waliyullah karena selain keturunan para wali, dimasa hidupnya banyak banyak kekaramahan yang dimiliki penghuni maqbarah tersebut, seperti Syeh Umar Mas’ud dan beberapa keturunannya, jujuk Campa, jujuk Tampo, dan masih banyak yang lainnya.
8. The Second Bali/Balinya Jawa Timur
“Bali ke Dua” sebutan ini saat ini lagi popular semenjak pulau Bawean menjadi pulau Tujuan wisata, karena keindahan wisata pulau Bawean tidak kalah dengan keindahan wisata Bali. Hal ini diperkuat dengan pernyataan gubernur Jawa Timur yang akan menjadikan pulau Bawean jadi Balinya Jawa Timur.