Curah Hujan Masih Tinggi, Bawean Terkena Dampak La Nina

Peta Pulau Bawean

Beritabawean.com Menurut Badan Meteorologi dan  Geo Fisika (BMKG) Bawean,  pada bulan Juni sebenarnya pulau Bawean sudah mulai memasuki musim kemarau namun karena pulau Bawean terkena dampak La Nina diperkirakan pulau Bawean masih akan mengalami hujan hingga bulan Oktober mendatang. \” Untuk pulau Bawean secara normal sudah masuk  kemarau tapi karena ada dampak dari La Nina jadi rata ratanya tidak terjadi hujan jadi masih ada hujan\” Ungkap Kepala BMKG pulau Bawean Usmad Khalid.

Dikutip dari penjelasannya,  peluang wilayah jawa timur terkena dampak Lanina sekitar 52 persen, fenomena ini mulai akan dirasakan sebenarnya pada bulan Juli mendatang namun bulan Juni fenomena La Nina sudah mulai terasa, Wilayah Jawa Timur pada bulan Juli sedang terjadi musim kemarau namun karena terkena dampak La Nina musim kemarau disebut dengan kemarau Basah karena pada saat itu curah huja tinggi terutama pada bulan September karena hangatnya permukaan air laut yang kemudian menyebabkan curah hujan yang tinggi. \”Ulasan dari temen teman dari Jawa Timur seperti itu\” jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa fenomena ini tidak menggagu kepada pelayaran diperairan pulau Bawean, karena pelayaran lebih dipengaruhi oleh gelombang bukan curah hujan, namun bisa saja swaktu waktu curah hujan bisa mempengaruhi kondisi gelombang.\”Kalau hujannya tidak karena pelayaran lebih dipengaruhi oleh angin, hingga dalam posisi angin yang kuat yang kencang akan menimbulkan gelombang yang tinggi, akan tetapi walau dalam kondisi gelombang tidak tinggipun kalau terbentuk awan cibi ang memicu hujan bisa membawa dampak kecepatan angin. \” pungkasnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *