Beritabawean.com – Abu Yazid Al-Bustahami adalah seorang ahli tasawwuf yang amat terkenal pada abad ke 9, beliau adalah seorang yang alim dan zuhud. Pada suatu malam Abu Yazid berjalan tanpa tujuan yang jelas mau kemana, dia hanya mengikuti kemana langkah kakinya pergi. Tanpa ditemani seorang muridpun dia berjalan dengan santainya menyusuri jalanan yang sepi.
Ilustrasi |
Di jalanan yang sepi itu datanglah seekor anjing berwarna hitam menuju kearahnya, karena kawatir akan terkena najisnya secara spontan Abu Yazid Al-Busthami mengangkat jubahnya ketika anjing tersebut berada disampingnya.
Melihat apa yang dilakukan Abi Yazid, anjing ini berhenti dan menatap Abu Yazid. lalu anjing terlihat seperti berbicara kepadanya, dan dengan kuasa Allah Abu Yazid mengerti apa yang anjing itu katakan.
\” Wahai Yazid, tubuhku dalam keadaan kering dan tidak menimbulkan najis kepadamu, namun kenapa kau angkat jubahmu? Jikalau engkau terkena najisku, cukup bagimu untuk membasuhnya dengan air dan tanah sebanyak 7 X maka jubahmu akan bersih, namun jika engkau mengangkat jubahmu karena menganggapku hina dan engkau mulia, maka najis dihatimu tidak akan pernah hilang sekalipun engkau bersihkan dengan air dari 7 samudra.
( Baca : Keajaiban Rezeki, Punya Kerja dan Anak Setelah Shalat Dhuha )
Mendengar apa yang dikatakan anjing tersebut Abu Yazid kaget dan merasa malu dan meminta maaf kepada anjing tersebut. Kemudian abu yazid memintanya untuk menjadi sahabatnya dan ikut dalam perjalannya.
\” Ya, kamu benar, aku kotor secara bathiniah dan kamu kotor secara lahiriyah, marilah kita berteman dan bersama sama berusaha untuk membersihkan \” Ujarnya kepada anjing hitam tersebut.
Namun sayang anjing tersebut menolak ajakan Abu Yazid, lalu anjing tersebut kembali berkata \” Engkau tidak mungkin berteman denganku, orang orang dijalan akan menyambutmu bak raja dan akan melempariku dengan batu, dan akupun tidak tahu mengapa orang menghinaku, padahal aku sudah berserah diri kepada Allah atas wujudku ini\” lalu pergilah anjing tersebut.
Sambil menatap kepergian anjing tersebut, meneteslah air mata Abu Yazid Al-Busthami sembari memohon ampun kepada Allah \” Ya Allah, bersahabat dan berjalan bersama seekor anjing milik-Mu saja aku merasa tidak pantas, lantas bagaimana aku bisa berjalan bersamaMu yang abadi dan kekal? Maha besar engkau ya Allah yang telah memberikan pelajaran yang berharga kepada hambamu yang hina ini\”.
Subhanallah, kisah Seekor Anjing Membuat Abu Yazid Al-Busthami Menangis juga menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita, janganlah kita merasa lebih mulia dari semua ciptaan Allah, belum tentu kita lebih mulia dibanding dengan mereka. Allah tidak melihat kepada penampilanmu akan tetapi hatimulah yang Allah lihat. Semoga Allah selalu memberikan ketawadhuan hati dan akhlak yang mulia aamiin.
Kisah ini menjadi viral di Facebook dan kami kesulitan menyebutkan sumber asalnya