Astaghfirullahal Adzim, Mungkin itu kata kata yang pertama keluar dari mulut kita ketika melihat begitu banyaknya orang yang mengolok ngolok agama Islam akhir akhir ini. Situasi politik yang memanas semakin membuat hinaan terhadap agama semakin menjadi jadi dan susah dikendalikan. Media sosial sarana paling sering digunakan sebagai alat probaganda menyebarkan kebencian mereka. Apakah mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan ini adalah prilaku yang keliru dan berdosa. Yang lebih herannya lagi banyak dari mereka justru pemeluk agama Islam itu sendiri. Entah apa motivasi mereka, apakah ingin terkenal, atau menginginkan perpecahan dikalangan umat. Wallahu\’alam, semoga mereka diberi hidayah oleh Allah dan menyesali perbuatannya.
Menghina agama apapun sangat tidak dibenarkan baik itu Kristen, Hindu Budha ataupun agama yang lainnya, apalagi terhadap agama sendiri. Karena setiap agama pasti mengajarkan toleransi dan kebersamaan untuk kedamaian. Jika ada yang mengejek salah satu agama berarti keyakinan dan keilmuan perlu dipertanyakan. Janganlah menganggap agama anda adalah yang paling benar, biarkan keyakinan itu tersimpan dalam hati, tidak perlu mencomooh agama lainnya. Bersikaplah menjadi muslim yang sejati yang bijaksana menghadapi perbedaan yang anda. Janganlah anda mencoreng agama anda sendiri karena kedangkalan pemahaman anda terhadap toleransi yang diajarkan dalam agama anda.
Kembali kepermasalahan awal. penghinaan terhadap agama Islam tidak hanya terjadi di zaman sekarang saja , Tetapi juga pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Dimana pada perang Tabuk ada seorang laki laki yang mengatakan :
\’kami tidak pernah melihat orang seperti para qurra\’ (penghafal Al-Qur\’an) kita, mereka adalah orang-orang yang buncit perutnya (karena banyak makan), paling dusta lisannya dan paling pengecut saat berperang.\”
yang dimaksud orang laki laki tadi dalam perkataannya adalah Rasulullah SAW. dan para sahabatnya para penghafal Al-Qur\’an. Ucapan lelaki tadi dibantah dengan keras oleh sahabat \’Auf bin Malik. \”Kamu dusta, kamu ini pasti seorang munafik. Aku benar-benar akan memberitahu Rasulullah shallallahu \’alaihi wasallam.\” Lalu \’Auf Bin Malik datang menemui Rasulullah SAW. untuk memberitahukan prihal pria tersebut kapadanya, namun Al-Qur\’an telah lebih awal menghabarkan kepada Rasulullah SAW.
Kemudian lelaki tadi datang menemui Rasulullah shallallahu \’alaihi wasallam saat beliau hendak berangkat dan menaiki ontanya. Ia mengatakan, \”Wahai Rasulullah, kami hanya bermain-main dan berseloroh saja untuk mengusir kesenggangan saat menempuh perjalanan yang panjang dan memayahkan.\”
Ibnu Umar radliyallah \’anhuma mengatakan, \”seakan-akan aku melihat lelaki itu berpegangan pada tali pengikat pelana onta Rasulullah, sementara batu mengenai kedua kakinya dan membuatnya berdarah. Ia berkata, \”Kami cuma berseloroh dan bersendau gurau saja.\” Lalu Rasulullah shallallahu \’alaihi wasallam mengatakan kepadanya, \”Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.\” Beliau mengucapkan perkataan itu tanpa memalingkan wajah kepadanya, dan tidak pula menambah ucapan lain atasnya.\” (Ash-Sharimul Maslul, Ibnu Taimiyyah, hlm. 17, 512, 546. Dinukil dari Fatwa mati buat penghujat, Abu Bashir, hlm. 28).
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu Berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman… [At Taubah : 65-66]
Jadi sudah jelas dari kisah dan dalil diatas bersenda gurau saja terhadap agama saja tidak boleh apalagi benar benar menghinanya. Mereka yang mengolok ngolok agama baik bercanda maupun tidak adalah Kafir.
Termasuk mengolok ngolok kepada agama adalah mereka menghina saudara saudaranya yang menjalankan berkomitmen menjalankan sunnah dan Syari\’at dalam Islam, seperti menutup aurat, shalat, zakat dan sebagainya. Maka berhati hatilah menjaga perkataan dan prilaku anda, jika anda saat ini telah terlanjur malakukannya segeralah bertaubat kepada Allah dengan taubat Nasuha. Semoga kita semua masuk dalam golongan orang orang yang dijaga oleh Allah baik perkataan maupun perbuatan.