Turnamen sepak bola di pulau Bawean sudah beberapa kali di gelar namun dari sekian turnamen yang digelar sangat jauh dari suguhan permainan yang menarik dan enak di tonton, malah sering terjadi tawuran bak gladiator dilapangan terbuka, tidak hanya pemain saja namun supporter juga larut dalam baku hantam.
Mau sampai kapan seperti ini?, apa nunggu sampai menelan korban seperti yang terjadi di daerah daerah lainnya? Kami kira jawaban ini tidaklah perlu jawaban namun bisa menjadi perhatian buat mereka yang sok jago dan berpikir picik yang tidak berfikir untuk kemajuan sepak bola di pulau Bawean. Walau tawuran sering di pertontonkan pada laga laga di Indonsia namun bukan berarti kita harus meniru, berkiblatlah ke sepak bola eropa contohnya liga Inggris bukankan kita sudah melihatnya tiap hari?
Disana menonton sepak bola layaknya menonton sebuah film bersama yang sangat menarik dan menghibur, para pemain selalu supportif dan fair play sangat patuh terhadap wasit dan diluar lapanganpun penonton selalu riuh namun tetap kondusif, padahal penonton sepakbola disana memiliki fanatisme yang luar biasa terhadap club hingga gaya kehidupan mereka sehari hari. Namun fanatisme mereka bukanlah fanatisme buta dan tidak proporsional. Mereka memandang tawuran tidak memiliki manfaat apapun malah justru akan merugikan mereka dan club yang mereka cintai, itulah bentuk dukungan yang sebenarnya.
Dalam sebuah pendapat disebutkan bahwa tawuran dalam bentuk apapun adalah sebuah bentuk implikasi dari budaya premanisme? Jika ini benar sejak kapan nenek moyang orang Bawean yang begitu kental dengan agama Islam dan terkenal santun mengajarkan budaya premanisme? Atau kita sendiri yang terlalu ego dan menuruti hawa nafsu setan yang barbarian dan merasa paling kuat ?
Ini harus menjadi evaluasi kita semua? Utamanya panitia yang akan menyelenggarakan sepak bola di masa yang akan datang, jangan hanya berfikir laba namun sportifitas dan fairplay harus di junjung tinggi jangan sampai tawuran terulang kembali. Ajak duduk bersama semua manajement club mengevaluasi bermusyawarah dan mencari solusi agar pertandingan berikutnya lebih baik dan terus menjadi lebih baik.
Kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk menjadi pemain dan supporter yang cerdas demi kemajuan sepak bola pulau Bawean kedepan, kami bermimpi dari tarkam (turnamen antar kampung) di Bawean ini akan lahir pemain pemain professional di kancah nasional maupun internasional bukan petarung amatiran dan sok jagoan !