Pemerintah telah mengeluarkan peraturan wajib menggunakan masker saat keluar rumah. Peraturan ini dibuat mengingat betapa pentingnya menggunakan masker ditengah mewabahnya virus corona. menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto peraturan ini juga sejalan dengan rekomendasi badan kesehatan dunia WHO.
Mengapa Kita Wajib Menggunakan Masker ?
Dialsir dari Republika.com salah seorang pejabat senior dari WHO mengungkapkan adanya penularan virus corona melalui udara, jadi penyebarannya tidak hanya melalui sentuhan tapi juga bisa melalui bernafasan dan percakapan secara normal dengan penderita. Inilah sebabnya mengapa penularan virus corona bisa begitu cepat, sejak Desember total orang yang terinveksi sekitar 1 juta orang dan 50 ribu orang telah meninggal dunia karenanya.
Amerikapun setelah mendapat penjelasan dari para Ilmuan tentang gaya penyebaran virus corona ini telah mewajibkan warganya untuk menggunakan masker 2 hari yang lalu. Masker bisa menjadi penghambat penyebaran virus corona mengingat adanya kesempatan tinggi seseorang bisa tertulari ketika penderita berintraksi dengan orang yang sehat.
Dalam sebuah penelitian batuk dapat membuat percikan air liur terlontar lebih jauh yang diperkirakan. Dari pengamatan menggunakan dengan menggunjakan kamera berkecepatan tinggi dan sensor lainnya terlihat bahwa sebaran droplet di udara yang timbul dari batuk tidak cuma sebatas satu meter saja.
Oleh karena itu Prof Lydia Bourouiba dari MIT, mengaku cemas dengan konsep pengaturan jarak fisik yang telah disarankan oleh WHO saat ini yang cuma jarak satu meter saja. Pasalnya, menurutnya, partikel yang diembuskan lewat batuk atau bersin adalah gas yang memiliki momentum tinggi yang bisa terbawa melewati jarak jauh, termasuk di dalam ruangan.
Lebih lanjut Bourouiba menjelaskan dalam situasi tertentu, utamanya di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk, menggunakan masker memang tepat karena dapat mengurangi risiko tertular penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Ketika menghadapi seseorang yang terinfeksi, misalnya, masker dapat membantu mengalihkan aliran napas mereka dan menjauhkan virus dari mulut kita.
Masker tipis tidak akan melindungi orang dari menghirup partikel terkecil di udara karena memang tidak punya kemampuan menyaring. Tetapi masker berpotensi membantu membelokkan gumpalan gas yang dilontarkan dari orang batuk atau bersin ke samping wajah. Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Erlina Burhan mengungkapkan penularan Covid-19 secara cara langsung melalui droplet atau percikan air liur.
Produksi masker di AS pun digenjot. Gugus Tugas Covid-19 Gedung Putih, sesuai dengan Undang-Undang Produksi Pertahanan, disarankan untuk mengarahkan pangkalan manufaktur meningkatkan kapasitas produksi masker, di luar upaya 3M, yang telah menggandakan produksi masker N95 global menjadi sekitar 100 juta sebulan.
Tips Memakai dan Membersihkan Masker Kain
Dokter Erlina Burhan menjelaskan masker kain memang boleh dipakai berulangkali, dengan catatan harus dicuci secara tepat. Mencucinyapun tidaklah sulit, yakni cuma bermodal deterjen dan dibasuh dengan air hangat sebagai upaya pencegahan tertular dari virus.
Masker kain menjadi alternatif lain yang diperuntukkan bagi masyarakat sehat apabila masker bedah langka di pasaran. Bagi masyarakat yang memiliki gejala Covid-19 bisa menggunakan masker ini untuk mencegah droplet maupun partikel yang menjadi airbone agar tidak menularkan ke orang lain.
Di samping itu, masker kain bisa dibuat dengan mudah di rumah. Terpenting adalah menggunakan kain yang nyaman dipakai, desainnya bisa dimasuki tisu, dan bisa menahan percikan droplet.
Yurianto menyarankan agar penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam. Masker yang telah digunakan pun harus direndam menggunakan sabun terlebih dulu sebelum dicuci.