Kisah islami yang penuh hikmah dan nasehat banyak sekali bahkan tidak terhitung jumlahnya sumbernya bisa berasal dari mana saja. Selagi manusia hidup selalu ada kisah yang menarik untuk diceritakan kembali bahkan di dalam Al-Qur\’an dan Hadist sebagai landasan umat Islam juga banyak memuat cerita dan kisah yang menjadi contoh bagi kita untuk mengarungi bahtera kehidupan ini. Belum lagi datangnya dari para sahabat, tabiin dan orang orang shaleh terdahulu.
Yang penting dari kisah kisah yang akan kami ceritakan kembali disini adalah mengambil pelajaran kemudian diterapkan dalam kehidupan kita sehari hari. Jangan sampai ini hanya menjadi cerita saja dan kita tidak mengambil teladan untuk menjadi pegangan hidup kita. Dengan begitu kita bisa terus memperbaiki diri untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
1. Tentang Shadaqah
Alkisah Kisah ini datang dari Ali Bin Abi Thalib, Sahabat sekaligus menantu dari Rasulullah SAW. Sudah menjadi kebiasaan Sayyidina Hasan Bin Ali setiap hari selalu membuka lebar pintu rumahnya untuk menyuguhkan berbagai hidangan kepada siapa saja yang datang untuk berziarah ke kota Madinah.
Pada zaman beliau belum ada hotel seperti saat ini. Seperti layaknya dapur umum Sayydina hasan menyuguhkan makanan pagi, siang dan sore hari. Hampir setiap hari beliau menyembelih unta kecil untuk disuguhkan kepada tamu tamunya.
Pada Suatu hari, datanglah seorang Badui bertamu kerumahnya lalu disuguhkanlah makanan kepadanya dan diapun makan apa yang disuguhkan dengan lahapnya. Setelah kenyang orang Badui itu membungkus beberapa makanan lalu dimasukkan ke tasnya.
Melihat hal tersebut sayyidina Hasan menghampirinya, lalu beliau menanyakan \” Mengapa engkau membungkus makanan itu ? \” Lalu orang Badui itu menjawab \” Makanan ini bukan untukku tapi untuk orang tua yang duduk duduk di kebun kurma. Ia terlihat lesu dan hanya memakan roti kering saja\”.
Mendengar hal itu Sayyidina Hasan menangis tersedu sedu, sembari mengatakan kepada orang Badui itu \” Ketahuilah bahwa orang tua itu adalah ayahku, Ali bin Abi Thalib. Ia bekerja keras supaya aku bisa menjamu para tamu tiap hari. \”
2. Tentang Menyambung Silaturrahim
Dikisahkan ada seorang yang kaya dirinya memiliki sahabat yang terkenal jujur dan amanah. Ketika orang kaya tersebut ingin berangkat haji ke Mekkah dirinya menitipkan dirinya menitipkan uang 1.000 dinar kepada sahabatnya tersebut.
Setelah kepulangannya dari mekkah dirinya ingin mengambil kembali uang yang ditipkan kepada shabatnya itu. Namun sayangnya sahabat yang dititipinya itu telah meninggal dunia. Sedangkan keluarganya tidak ada yang tahu dimana uang tersebut disimpan.
Kemudian orang kaya tersebut bertanya kepada seorang ulama\’ di Mekkah. Ulama tersebut menyarankan kepadanya untuk memanggil nama orang tersebut di tepi sumur zam zam ditengah malam, jika ia masuk surga maka orang tersebut akan menjawab. Kemudian orang tersebut melakukan apa yang disarankan oleh Ulam\’ itu.
Tepat pada tengah malam orang kaya tersebut memanggil sehabatnya tersebut di sumur zam zam, namun dia tidak mendengar jawaban dari temannya walaupun sudah memanggilnya berkali kali. Kemudian ia datang kembali mengadukan hal ini kepada Ulama\’ Mekkah tadi. Lalu ulama\’ itu mengatakan bisa jadi orang tersebut bukanlah ahli surga. Kemudian menyarankan untuk pergi ke Sumur Barhut yang ada di Yaman.
Di katakan bahwa sumur tersebut merupakan tepian jurang neraka. Kemudian ditengah malam orang kaya tersebut datang ke sumur Barhut lalu memanggil nama sahabatnya itu. Dan betapa kagetnya ternyata sahabatnya itu menjawab dari sumur barhud. Lalu kemudian bertanya orang kaya tersebut tentang di mana keberadaan uangnya dan sahabatnya tersebut memberitahukan dimana dia menyimpan uangnya.
Setelah memberitahu keberadaan uangnya, lalu orang kaya tersebut menanyakan mengapa ia berada di neraka, dan sahabatnya itupun menjawab karena ia tidak menganggap salah satu saudaranya lantaran karena dia miskin. Kemudian dia meminta tolong kepada orang kaya tersebut untuk memintakan maaf kepada saudaranya yang miskin tadi.
Lalu orang kaya tersebut datang ke rumah saudara sahabatnya itu untuk memohonkan maaf kepadanya, dia menceritakan apa yang barusan ia alami kepada saudara sahabatnya itu, lalu saudaranya tersebut memaafkannya. Dan orang tersebut diampuni oleh Allah lalu dimasukkanlah ke dalam surga.
3. Jangan Memandang Rendah Orang Lain
Dalam buku hariannya, Sultan Murad IV menulis tentang kisahnya, dimana suatu malam ia merasakan resah yang begitu sangat, dia ingin sekali jalan jalan di malam itu. Lalu diajaklah para pengawalnya untuk melakukan belusukan di malam hari dengan menyamar.
Kemudian tibalah raja Murad dan pengawalnya di gang gang sempit sehingga akhirnya beliau menemukan jezah seorang laki laki yang tergeletak di tanah. Namun sayangnya tidak ada orang yang memperdulikannya. Orang orang hanya memandanginya dan lalu lalang begitu saja.
Kemudian raja Murad memanggil orang orang yang lalu lalang itu kemudian menanyatakan kepada mereka tentang jenazah orang tersebut,
\” Mengapa diantara kalian tidak ada yang mau mengangkat jenazah lelaki ini ? Siapa dia dan mana keluarganya \” Tanya raja Murad
Lalu salah seorang menjawab \” Orang ini zindiq, dia suka berzina dan suka minum minuman keras \”.
\” Tapi bukannya dia adalah umat Muhammad SAW ? \” Timpal raja Murad
Lalu semua orang yang ada situ terdiam dan mulai tergerak untuk mengangkat jenazah pria tersebut dan diantar kerumahnya.
Melihat suaminya meninggal, sang istripun menangis tersedu sedu. Dan orang orangpun yang membawa jenazah pria itupun langsung pergi.
Dalam tangisnya wanita itu berdoa kepada Allah, \” Semoga Allah merahmatimu wahai kekasih Allah. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang shaleh \”.
Mendengar doa wanita itu, sultan Murad kaget lalu bertanya \” Bagaimana ia bisa menjadi kekasih Allah, Sementara orang diluar sana membicarakan ia begini begitu, sampai sampai mereka tidak perduli dengan kematiannya \”.
Sang istripun menjawab. \” Sudah kuduga pasti akan seperti ini ….\”
Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko minuman keras dan membeli semampunya, kemudian minuman itu di bawalah ke rumah lalu ditumpahkanlah minuman itu ke dalam toilet, lalu dia berkata \” Aku telah meringankan dosa kaum muslimin malam ini \”.
Demikian juga ketika dirinya datang ke tempat pelacuran lalu membayar pelacur pelacur itu untuk menutup pintunya \” Malam ini kalian sudah aku bayar, jadi tutuplah pintu hingga pagi \”.
Kemudian ia pulang kerumah dan berkata kepadaku \” Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur dan pemuda pemuda Islam \”.
Orang orang yang menyaksikan perbuatannya itu mencomoohnya dan menuduhnya yang bermacam macam dan menjadi buah bibir, pada suatu hari aku pernah berkata kepadanya \” Kalau kamu mati kelak tidak akan ada kaum muslimin yang mau mengurus jenazahmu\”. Mendengar itu ia hanya tertawa \” Jangan takut, jika aku mati kelak aku akan di shalati sultannya kaum muslimin, para ulama\’ dan wali Allah \”.
Mendengar itu semua raja Murad menangis dan lalu berkata \” Demi Allah akulah raja Murad, besok pagi kita akan memandikan, meshalati dan mengkuburkannya\”.
4. Jangan Meremehkan Amalan Sekecil Apapun
Nama imam Al-Ghazali sangat terkenal di kalangan kaum muslimin. Beliau mendapat gelar Hujjatul Islam, karangan kitabnya sangat banyak sekali dan sangat memberikan sumbangsih khazanah keilmuan bagi kaum muslimin, namun taukah ada kisah yang menyatakan bahwa beliau masuk surga lantaran karena seekor lalat. Berikut ini kisahnya,
Pada suatu hari imam Al-Ghazali sedang menulis kitab, ketika isi penanya habis beliau berniat ingin mengisi tintanya kembali, namun ketika hendak mengisi tinta penanya beliau mendapati seekor lalat yang berhenti di tinta dan meminum tinta yang ada didalamnya, Imam Ghazali membiarkannya hingga lalat tersebut selesai menunaikan hajatnya.
Ketika Imam Al-Ghazali meninggal, ada salah seorang yang bermimpi bertemu beliau, kemudian dia menanyakan bagaimana keadaannya di alam barzakh. Lalu Imam Al Ghazali menjawab bahwa dirinya mendapatkan kenikmatan, namun beliau mengatakan bahwa kenikmatan yang ia dapatkan bukan karena amalnya dan karangan kitabnya yang banyak, namun karena kasih sayangnya terhadap makhluk Allah yang berupa lalat.
Kisah teladan islam pendek tentang imam Al- Ghazali ini bisa menjadi nasehat kepada kita bahwa jangan meremehkan amal sekecil apapun karena bisa jadi amal tersebutlah yang membawa kita kepada ke surganya Allah, dan sebaliknya jangan meremehkan perbuatan maksiat apapun karena bisa jadi perbuatan itulah yang mengantarkan kita ke nerakanya Allah.
5. Berbuat Baik Dengan Tetangga
Di masa Rasulullah SAW ada seorang sahabat bernama Abu Dujanah. Beliau sangat taat terhadap perintah agama dan Nabi Muhammad SAW. Dia sangat rajin mengikuti shalat jamaah di masjid termasuk shalat subuh. Namun setiap di jamaah shalat subuh beliau selalu terburu buru, ketika shalat sudah selesai dia lansung meninggalkan masjid tidak ikut dzikir pagi bersama Rasulullah dan sahabat lainnya.
Melihat itu Rasulullah SAW, bertanya kepada Abu Dujanah mengapa setiap shalat subuh dia tidak pernah wirid dan selalu terburu buru pulang. Lalu Abu Dujanah menjawab bahwa dirinya memiliki alasan melakukannya.
\” Anu Ya Rasulullah, Saya memiliki alasan melakukannya \”. Jawabnya
\” Apa alasanmu wahai Abu Dujanah, ungkapkan kepadaku\”. Pinta Rasulullah SAW
\” Begini ya Rasulullah SAW, rumah kami berdampingan dengan rumah seseorang lelaki, dipekarangan tetangga kami ini tumbuh sebatang pohon kurma yang menjulang dan dahannya menjuntai ke rumah kami. setiap kali ada angin bertiup, buah kurma itu jatuh di pekarangan rumah kami\”.
\” Ya Rasulullah, kami orang yang tidak punya, anakku sering sekali kelaparan, dan ketika mereka bangun tidur apapun yang mereka temui selalu dimakannya. Oleh karena itu setelah shalat kami selalu bergegas pulang dan mengumpulkan kurma kurma itu lalu memberikan kepada tetanggaku itu \”.
\” Pernah suatu hari kami terlambat pulang, dan aku menemui anakku telah memakan pohon kurma hasil temuannya. Dengan mata kepala sendiri saya menyaksikan dia mengunyah kurma di dalam mulutnya, melihat itu tangan kami masukkan ke dalam mulutnya untuk mengeluarkannya. Kami katakan kepadanya \” Nak jangan permalukan ayahmu di akhirat kelak, lalu anakku menangis, air matanya mengalir karena kerena kelaparan\”.
\” Wahai Rasulullah kami katakan kepadanya, hingga nyawamu lepaspun aku tidak akan rela meninggalkan harta haram dalam perutmu, Seluruh isi perutmu akan ku kembalikan bersama kurma yang lainnya kepada pemiliknya yang berhak\”.
Mendengar cerita sedih tadi mata Rasulullah SAW berkaca kaca, lalu Rasulullah mencari tahu siapa pemilik pohon kurma itu. Lalu Abu Dujanah mengatakan bahwa pohon kurma itu adalah milik orang munafik. Tanpa basa basi Rasulullah mengundang orang tersebut dan menawarkan kepadanya, \” Maukah kamu menjual pohon kurmamu dengan sepuluh kali lipat dengan harganya,
Pohon kurma tersebut terbuat dari batu zamrud berwarna biru. Disirami dengan emas merah tangkainya dari mutiara putih. Dan disitu terdapat bidadari sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada.
Kemudian lelaki munafik itu menjawab \” Saya tidak berdagang dengan menggunakan jatuh tempo. Saya tidak menjual apapun kecuali dengan kontan dan tidak menggunakan janji kapan kapan\”.
Lalu Sahabat Abu Bakar RA datang dan membeli pohon kurma tersebut \” Ya sudah saya beli dengan sepuluh kali lipat dengan tumbuhan kurma milik pak fulan yang jenisnya tidak ada di kota ini (Lebih bagusnya jenisnya) \”.
Abu Bakar menyahut, \”Bagus, aku beli.\” Setelah sepakat, Abu Bakar langsung menyerahkan pohon kurma itu kepada Abu Dujanah.
Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada Abu Bakar, \”Wahai Abu Bakar, akulah yang menanggung gantinya untukmu.\”
Mendengar sabda Nabi itu, Abu Bakar sangat bergembira. Begitu juga dengan Abu Dujanah. Sedangkan si munafik berjalan mendatangi istrinya. Kemudian mengisahkan apa yang baru saja ia alami.
\”Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku mendapatkan sepuluh pohon kurma yang lebih bagus dari milikku. Padahal kurma yang telah aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku. Aku akan memakannya lebih dahulu dan buah-buahnya pun tidak akan pernah aku berikan kepada tetangga kita itu sedikit pun.\”
Malamnya, saat si munafik itupun tertidur dan ketika bangun di pagi harinya, tiba-tiba pohon kurma yang ia miliki telah berpindah posisi, menjadi berdiri di atas tanah milik Abu Dujanah. Dan seakan akan tak pernah tidak pernah tumbuh di tanah si munafik. Suhanallah…
Demikianlah 5 kisah Islami yang penuh hikmah dan inspirasi semoga 5 kisah tadi bisa memberikan manfaat kepada kita sehingga kita bisa mengambil pelajaran agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.