Seringkali kita jengkel dan kesal saat memberikan nasihat pada anak namun tidak mendapatkan respon positif dari anak. Hampir setiap waktu mengarahkan anak dan menasihatinya untuk menjadi orang baik tapi semua itu tidak mendapatkan hasil apa apa.
Lantas yang salah siapa?? Anak apa orangtua?
Bunda shalihah semoga Allah selalu memberikan kesabaran kepada kita orang tua khususnya orang tua perempuan (Ibu) karena ibu yang lebih banyak menghabiskan waktunya bersama anak. Perlu kita ketahui bahwasanya dalam memberikan nasihat kepada anak harus memahami dan memilih waktu yang tepat untuk memberikan pengarahan terhadapa anak supaya anak dapat menerimanya dengan senang hati.
Memilih waktu yang tepat juga efektif dalam meringankan tugas orang tua dalam mendidik anak. Karena sewaktu waktu anak bisa menerima nasihatnya, dan terkadang juga si anak menolak keras nasihat dari orangtuanya.
Rasulullah SAW. Selalu memerhatikan waktu dan tempat yang tepat untuk mengarahkan anak anak beliau. Baik itu dalam membangun pola pikir anak, mengarahkan prilaku anak dan menanamkan akhlak yang baik untuk anak.
Berikut 3 Waktu yang tepat dalam mengarahkan anak yang dilakukan Rasulullah SAW.
Pertama, Dalam Perjalanan
Waktu yang tepat dalam mengarahkan anak adalah di saat dalam perjalanan. Baik perjalanan berkendaraan maupun berjalan kaki. Karena disaat anak berada dalam keadaan ini anak berada dalam kondisi yang nyaman menghirup udara yang terbuka, jiwa si anak dalam keadaan sangat siap menerima nasihat dan masukan dari orangtua. Namun sebaliknya, jika didalam ruangan tertutup seperti di dalam kamar bukanlah tempat yang tepat untuk mengarahkan anak. Apalagi disaat jiwa anak tertekan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra. Bahwasanya Nabi SAW. Diberi hadiah seekor bighal kisrah. Beliau menungganginya dengan tali kekang dari serabut. Beliau memboncengkanku dibelakangnya. Kemudian beliau berjalan. Tidak berapa lama, beliau menoleh dan memanggil, \” Hai anak kecil.\” aku menjawab \” Labbaikan wahai Rasulullah\” beliau bersabda \” Jagalah agama Allah niscaya Dia menjamu \”.
Bahkan Rasulullah SAS. Menyampaikan suatu rahasia kepada seorang anak ditengah perjalanan agar dia mengingatnya. Hal ini dilakukan oleh beliau tak lain karena besarnya penerimaan seorang anak diwaktu seperti itu.
Baca Juga : 3 Tips Menghentikan Anak Yang Suka Berkata Bohong
Kedua, di Waktu Makan
Pada saat ini biasanya anak akan tampil apa adanya. Apalagi jika dalam keadaan lapar. Sehingga terkadang anak melakukan perbuatan yang tidak layak atau tudak sesuai dengan adap dan tatakrama makan.
Jika dalam keadaan ini orangtua ikut bersamanya menemani anak makan, maka orangtua bisa langsung meluruskan kesalahan kesalahan yang dilakukan oleh anak. Dan tentu anak akan terus mengubah sikapnya tersebut.
Namun sebaliknya, jika orang tua tidak bersamanya saat itu, maka akan kehilangan kesempatan emas berupa waktu yang tepat untuk memberikan pengarahan kepada anak.
Dalam suatu riwayat disebutkan, bahwasanya Nabi mengajak anak kecil makan bersamanya kemudian dalam penuh kelembutan: \” Mendekatlah \”. Setelah itu beliau memberi pengarahan tentang cara dan adab makan.
Baca Juga : 5 Cara Agar Anak Rajin Shalat Walau Tanpa Disuruh Sekalipun
Ketiga, Waktu Anak Sedang Sakit
Sakit dapat melunakkan hati siapa saja yang hatinya keras. Maka bagaimana lagi dengan anak kecil yang masih lembut sekali hatinya?
Ada 2 keutamaan sakit bagi anak kecil yakni keutamaan fitrah anak dan keutamaan lunaknya hati ketika sakit.
Suatu ketika Rasulullah menjenguk anak dari seorang yahudi yang sedang sakit dan mengajaknya masuk islam. Kunjungan tersebut menjadi kunci cahaya bagi anak itu.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Anas ra. Berkata :
Seorang anak yahudi yang menjadi pelayan Nabi SAW. Sedang sakit. Kemudian Nabi datang menjenguknya. Beliau duduk di dekat kepalanya, \” Masuk islamlah engkau,\” Dia melihat kearah bapaknya yang saat itu juga berada disana. Si bapak berkata ,\” Turutilah Abul Qaim,\” Maka, dia pun masuk islam. Nabi SAW. Pergi sambil berdoa, \”
Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari api neraka.\”
Dari hadits diatas, lihatlah anak ini yang sehari harinya menjadi pelayan nabi, namun nabi tidak mengajaknya masuk islam hingga beliau benar benar menemukan waktu yang tepat untuk mendakwahinya. Beliau mendatanginya dan menjenguknya kemudian mendakwahinya.
Bunda bunda yang Shalihah, seperti itulah nabi kita Muhammad SAW. Dalam mengarahkan anak kecil untuk berbuat baik. Kita harus bisa lebih bersabar lagi dalam mengarahkan anak anak kita supaya mereka bisa menjadi anak yang baik seperti yang kita inginkan. Bersabarlah dalam berdakwah serta menunggulah waktu yang tepat untuk menaburkan benih benih keimanan agar anak anak kita tumbuh dalam pendidikan yang benar dan tepat.
Demikianlah ketiga waktu yang tepat dan utama untuk orangtua dalam mengarahkan anaknya dan membangun kepribadiannya. Orangtua juga bisa menambahkan waktu waktu lainnya yang diperkirakan sebagai waktu yang tepat bagi orangtua untuk anak anak mereka seperti misalnya saat anak bermain dimana saat itu hati anak juga sedang gembira dan insya allah siap menerima pengarahan dari orangtuanya.