Ketika Allah merencanakan akan menciptakan adam Alaihissalam maka Allah berkata kepada malaikat akan menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi yang tertuang dalam firmannya di surah Al-baqarah ayat 30-33. Namun yang menjadi pertanyaan kita adalah, Mengapa Nabi Adam AS ini tidak langsung di turunkan ke bumi ?
Tapi ketika Allah ciptakan Nabi Adam dilettakkannya atau disinggahkan di Surga terlebih dahulu padahal jelas Allah akan menjadikannya khalifah di muka bumi. Walaupun kemudian sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur\’an Allah membuat satu ujian kepadanya dengan pohon khuldi dan syaitanpun berhasil menggodanya melalui Siti Hawa. Karena kesalahan itulah Nabi Adam kemudian diturunkan ke Bumi pada hari Jum\’at. Dalam sebuah riwayat Nabi waktu nabi Adam tinggal di surga hanya antara waktu asar dan tenggelamnya matahari.
Padahal Allah Maha Kuasa untuk langsung menurunkannya ke bumi tanpa harus ke surga terlebih dahulu. Maka menyikapai persoalan ini para Ulama mengatakan tujuannya agar para keturunan Nabi Adam memahami dan mengatahu bahwa tempat kita sebenarnya bukanlah di bumi ini, tempat tinggal kita adalah disurga, tempat tinggal kita sebenarnya adalah tempat dimana kenikmatan tidak pernah habis. Setiap Nabi dan semua orang yang mengikuti ajarannya dengan baik pada saatnya juga akan dikembalikan ke tempatnya semua yaitu surganya Allah. Jadi tempat manusia yang sebenarnya bukanlah di dunia ini.
Baca Juga : Subhanallah, Kisah Ini Menjadi Bukti Betapa Luhurnya Akhlak Rasulullah
Dalam AlQur’an Allah berfirman :
Artinya : Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. ( QS. Almu\’min 39 )
Seorang Nabi akan selalu menyampaikan kepada kaumnya bahwa kesenangan di dunia hanyalah sementara, tidak ada kesenangan yang selama lamanya, punya istri smentara, punya suami sementara, punya harta sementara, sedangkan akhirat itulah tempat kita yang sebenarnya yang abadi selama lamanya.
Oleh karena itu penting memahami mengapa Allah menciptakan kita di dunia ini, bukan untuk mencintai dunia apalagi hingga mengabdikan diri kepada dunia ini. Tapi untuk mencari bekal untuk menuju pulang ke kampung kita sebenarnya.
Kalau kita perhatikan ketika menjelang hari raya idul fitri banyak sekali orang yang mempersiapkan segala untuk pulang ke kampung halamannya, ada yang mempersiapkan mobilnya, uang saku yang banyak, ada yang mempersiapkan pakaian pakaian yang bagus bagus, demi apa ? demi berbahagia dikampungnya ketika berlebaran. Seharusnya kita melakukan persiapan yang lebih untuk pulang ke hadirat Allah ke kampung akhirat Darul Aarar agar nanti juga merasakan kebahagiaan selama lamanya.
Baca Juga : Peristiwa Peristiwa Besar Menjelang Kelahiran Rasulullah SAW
Yang perlu kita catat bahkan kita pulang tidak bisa semau kita, kita kapan saja akan pulang tanpa konfrimasi kepada kita, tentunya kita harus kawatir kalua kita dipanggil namun kita belum memiliki bekal yang cukup. Kita tidak perlu takut mati, karena itu sudah menjadi sunnatullah sesuatu yang hidup pasti akan mati namun yang perlu kita takuti kita pulang menghadap Allah namun kita belum punya bekal yang cukup untuk menghadapi pengadilan Allah.