Apakah Berbohong Membatalkan Puasa ?

Sering kita dengar bahwa berbohong saat berpuasa bisa membatalkan puasa, apakah benar demikian ? Dalam islam kita memang dianjurkan untuk selalu berbicara jujur dalam setiap kondisi apapun walaupun dalam keadaan bercanda sekalipun karena berdusta atau berbohong merupakan salah satu sifat dari orang munafik.

Apakah Berbohong Membatalkan Puasa ?

Sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW, berkata jujur akan selalu membawa kebaikan kepada diri kita dan kebaikan itu surga tempatnya, sedangkan kebalikannya dusta atau kebohongan akan membawa kita kepada kejahatan dan kejahatan itu tempatnya di neraka. Sekali kita mengatakan kebohongan maka akan ada banyak kebohongan yang akan kita lakukan.

Terlebih saat kita menjalankan ibadah puasa sekuat tenaga kita harus bisa menahan untuk tidak melakukan perkara kebohongan walaupun tidak membatalkan puasa namun kita tidak mendapatkan pahala dari puasa. Sebagaimana hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903)

Adapun perkara yang membatalkan puasa itu sudah kami jelaskan dengan panjang lebar dalam tulisan kami lainnya : 9 Hal Membatalkan Puasa Lengkap Dengan Penjelasannya

Perkara Yang Membatalkan Pahala Puasa

Dalam puasa ada perkara yang membatalkan puasa dan ada perkara yang membatalkan pahala puasa. Untuk yang membatalkan puasa sudah bisa anda baca pada link diatas, sedangkan untuk perkara yang membatalkan pahala puasa itu ada 5 perkara.

5 perkara ini tidak memandang apakah anda berpuasa sunnah atau wajib seperti puasa di bulan Ramadhan jika anda lakukan maka sia sialah puasa anda seperti yang disampaikan oleh Raslullah SAW Berapa banyak orang yang berpuasa namun dia hanya merasakan dahaga dan lapar saja. Berikut ini hal hal yang membatalkan pahala puasa kita :

1. Berkata dusta atau bohong, masuk dalam berbohong ini seperti menyebarkan berita hoax yang tidak jelas dari mana dan tidak melakukan kroscek, mencontek saat ujian dan masih banyak yang lainnya kebohongan yang tidak secara langsung.
2. Ghibah menggunjing orang lain atau dalam bahasa jawanya itu ngerasani, menjelek jelekkan orang lain
3. Adu domba, mengadu orang lain dengan orang lainnya agar mereka bertengkar
4. Memandang dengan syahwat
5. Sumpah palsu

5 perkara ini tidak dibenarkan dalam kondisi apapun, Lalu bagaimana dengan marah ? marah juga termasuk dalam perkara yang bisa mengurangi pahala puasa jika marah yang dilakukannya tanpa sebab namun jika marah dilakukan karena kebenaran menegakkan syariat islam maka pahala puasanya tetap ia raih.

Baca Juga : Bagaimana Hukum Mencicipi Makanan Atau Masakan Saat Puasa Ini Jawaban Buya Yahya

Berbohong Untuk Kebaikan

Lalu bagaimana jika kita terpaksa berbohong? misalkan untuk kebaikan apakah juga membatalkan puasa. Misalkan menyelematkan orang lain dari penganiyaan dan sebaginya. Menurut Ust Adi Hidayat ada beberapa kebohongan yang diperbolehkan atau ditolerir seperti kebohongan Tadlis (bukan niat melakukan kebohongan ) jika kebohongan itu untuk menghindari satu keburukan yang dalam.

Seperti yang terjadi pada Nabi Ibrahim saat ditanya tentang istrinya oleh raja yang suka mengambil istri orang untuk dijadikan istri. Nabi Ibrahim menjawab bahwa Siti Sarah adalah saudaranya. Jika Nabi Ibrahim mengaku kalau dia istrinya maka raja tersebut akan mengambil Siti Sarah untuk dijadikan istri. Lebih jelas bisa anda akses jawabannya di Youtube .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *