4 Kemuliaan Yang Allah Janjikan Kepada Para Guru

4 Kemuliaan Yang Allah Janjikan Kepada Para Guru

Walaupun gaji guru di dunia ini tidaklah seberapa dibanding dengan profesi lainnya, Namun Allah SWT telah menjanjikan kemuliaan dan juga pahala yang besar kepada para pendidik (Guru) yakni balasan SurgaNya kelak di akhirat.

Walaupun di dunia para guru tidak memiliki harta yang banyak namun di akhirat guru memiliki pahala yang berlimpah, artinya guru itu kaya secara Immaterial bukan material yakni bekal hidup untuk menjalani kehidupan akhirat yang abadi dan kekal selama lamanya.

Tapi bukan berarti guru tidak boleh mengharapkan imbalan secara material. Bagaimanapun guru juga memiliki tanggung jawab dibelakang mereka yaitu keluarga yang menunggu nafkah darinya. Namun mereka tetap semangat dan tidak mengeluh walau dengan gajinya tidak seberapa dari profesinya ini.

Guru seperti apakah yang akan meraih kemuliaan dari Allah ini? Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan karena tidak semua guru memiliki keihklasan dan semangat mengajar yang sama. Ada sebagian guru yang mrnjadikan profesi yang mulia ini hanya menjadi sampingan. Kalau sempat datang kesekolah kalau tidak sempat tidak datang ke zekolah. Energi dan konsentrasinya hanya sedikit saja yang dicurahkan untuk sekolah.

Kemulian Yang Allah berikan kepada para Guru

1. Kelas Sosial Yang Tinggi

Karena dianggap berjasa telah mendidik anak anaknya, banyak wali murid dan masyarakat sekitar yang menaruh hormat kepada para guru. Terkadang banyak kegiatan kegiatan dan acara acara di masyarakat yang diamanahkan kepada guru, lantaran karena mereka menganggap para guru memiliki kecakapan dan keilmuan yang mumpuni untuk melakukan kegiatan itu. Ini sebenarnya salah satu kemuliaan yang dianugrahkan Allah kepada para pendidik, sebagaimana dalam firmanNya :


يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتٍ۬‌ۚ

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” Surat Mujadilah/58 ayat 11.
Menurut Syaikh Ahmad al-Musthafa al-Maraghi , bahwa yang dimaksud dengan meninggikan derajat adalah meninggikan keimanan orang memiliki ilmu sekaligus meninggikan derajat dan kekaramahannya di kalangan orang orang yang beriman.

2. Pahala Jariyah, Pahala Yang Tidak Pernah Putus

Syaih Jamal mengatakan guru yang ikhlas dalam membina anak agar terhindar dari prilaku prilaku yang dilarang Allah dan selalu menjalankan perintahNya tak lain pahalanya adalah SuragaNya Allah SWT. Karena apa yang diajarkan oleh guru kepada muridnya menjadi pahala yang tidak akan pernah putus.

Dalam artian waktu dan tenaga yang diberikan guru untuk murid muridnya akan menjadi amal jariyah baginya. Ilmu yang telah disampaikan guru akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tidak hanya itu muridnya yang shaleh akan selalu mendoakannya ketika ia masih hidup walaupun sudah meninggal. Sebagaimana sabda Rasulullullah SAW.

اِذاَ ماَتَ ابْنُ اٰدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّمِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍصَا لِحٍ يَدْعُوْلَه. رَوَهُ مُسْلِمْ


“Apabila anak Adam (manusia) telah meningal dunia terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah ilmu yang bermanfa’at, dan anak salih yang mendo’akan kedua orang tuanya.”( HR.Muslim )

Setiap kali anak beramal dengan melakukan apa yang diajarkannya maka guru yang mengajarkannya juga akan mendapatkan pahala dari yang dikerjakannya muridnya sama tanpa kurang sedikitpun sebagaimana Sabda Rasulullah, \”Barangsiapa yang mengajarkan kebaikan maka baginya pahala seperti orang yang mengerjakannya.\”

3. Kemuliaan Orang Yang Dakwah

Mengajak orang lain dalam kebaikan dalam Islam dikenal dengan dakwah. Apa yang dilakukan guru seperti itu adanya, dia setiap hari mengajak kebaikan kepada anak didiknya, mengajarkan ilmu ilmu yang bermanfaat untuk masa depan anak didiknya.

Berdakwah tidak harus berada di atas mimbar, didepan ribuan orang, di dalam masjid tapi mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan itu merupakan bagian dari dakwah. Jika orang yang kita ajak tersebut kemudian melakukan maka kita yang mengajak juga akan mendapatkan pahala yang sama dengan mereka yang melakukan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. :

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

“Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahal seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi akan pahala-pahala mereka sedikitpun dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan maka atasnya dosa  seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)

4. Kemuliaan Menolong Agama Allah

Mengajarkan keimanan, keilmuan keilmuan, akhlak dan sebagainya kepada generasi penerus Islam itu sama artinya dengan menolong agama Allah, bagaimana seandainya generasi generasi muda islam tanpa para guru yang mengajari mereka tentang ke Esaan Allah, Tentang Rasulullah, tentang Shalat dan yang lainnya maka generasi generasi Islam akan lemah dan terbelakang dia tidak mengenal siapa tuhannya, siap Rasulullah dan agama Islam secara keseluruhan.

Oleh karena itu para guru janganlah kawatir, karena sebagaimana janji Allah kepada mereka yang menolong Allah, dengan sendirinya Allah akan menolong kita dari berbagai kesulitan, memberikan keberkahan dalam kehidupan para guru. Walaupun gaji guru tidak seberapa dibanding dengan gaji gaji profesi lain. Kita lihat kehidupan mereka serba dalam kecukupan dan kebahagiaan.

Allah Maha Kaya, bisa saja Allah akan memberikan kekayaan kepada siapa saja yang dikehendakinya, walaupun dimata manusia tidaklah mungkin, namun bagi Allah itu perkara yang sangat mudah. Allah akan melihat siapa diantara kita yang bersungguh sungguh menolong agama Allah. Maka Allah juga memberikan pertolongan yang besar kepadanya.

Kesimpulan

Itulah 4 kemuliaan yang akan Allah berikan kepada para pendidik/Guru. Guru bukan hanya hanya mereka yang berprofesi guru secara formal yang mengajar di sekolah, pesantren maupun di Universitas, tapi bagi siapa saja yang mau memberikan ilmu, dan mengajarkan kepada kebaikan itu juga disebut dengan guru. Guru masak, Menjahit dan lain sebagainya.

Sebagaimana perkataan  Sayyidina Ali R.A \” Siapa saja yang mengajarkanku aku satu huruf saja, maka aku siap menjadi budaknya\”. Semoga artikel ini bisa menambah semangat kita semua untuk saling berbagi ilmu dan mengajak kepada kebaikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *