Tradisi Kuno Masyarakat Bawean Saat Terjadi Gerhana Bulan

Beritabawean.com – Nanti malam Rabu 31 Januari 2018 di prediksi akan terjadi gerhana bulan total, menurut beberapa pakar meteorologi, gerhana bulan nanti malam merupakan gerhana bulan yang istimewa karena akan mengombinasikan tiga fenomena alam secara bersamaan, yaitu blue moon (bulan biru), super moon (bulan super besar) dan total lunar eclipse (gerhana bulan total). Kejadian gerhana ini juga terbilang sangat langka itu baru terjadi kembali dalam kurun waktu 152 tahun.

Momen seperti ini sangat di tunggu tunggu masyarakat dunia untuk melihat langsung gerhana yang hanya terjadi 152 tahun sekali ini. Di Indonesia gerhana bulan termasuk kejadian yang luar biasa, biasanya di berbagai daerah ada ritual ritual atau tradisi khusus  yang dilakukan ketika terjadi gerhana bulan. termasuk di pulau Bawean, walaupun tradisi ini sudah tidak dilakukan lagi oleh kebanyakan masyarakat Bawean, namun kita perlu mengenang kembali tradisi tradisi ini lewat penuturan orang orang tua kita, yuk simak inilah beberapa tradisi kuno masyarakat Bawean ketika terjadi gerhana bulan.

1. Bergelatungan di Dahan Pohon/ Tiang dan Masuk di Bawah Kolong Kasur

Ketika terjadi gerhana bulan orang tua zaman dulu yang memiliki anak yang bertubuh pendek biasanya menyuruh anaknya untuk bergelantungan di dahan dahan pohon ataupun tiang dengan kepercayaan bisa menambah tinggi badan mereka, demikian juga dengan orang tua yang memiliki anak yang tinggi, biasnya menyuruh masuk kedalam kolong tempat tidur atau yang dikenal dengan \”Bherumah\” dengan tujuan tingginya tidak bertambah.

2. Memukul Lesung

Dalam kepercayaan adat jawa ketika terjadi gerhana bulan biasanya masyarakat akan menabung lesung tempat menumbuk padi, dengan kepercayaan gerhana bulan terjadi lantaran karna di makan oleh raksasa jahat yang bernama Batara Kala, pemukulan lesung di maksudkan untuk mengeroyok raksasa itu sehingga akan merasa pekak telinganya dan akan memuntahkan bulan yang dimakannya.

Tradisi memukul lesung ini juga dilakukan masyarakat Bawean saat terjadi gerhana bulan, apakah tradisi ini mengikuti tradisi masyarakat Jawa atau tidak yang jelas saat ditanya apa tujuan mukul lesung orang tua yang di wawancarai tidak tau alasan memukul lesung ini hanya mengikuti tradisi tradisi yang sudah berlaku saat itu.

3. Memukul Peralatan Rumah

Tradisi ini juga di lakukan masyarakat Bawean zaman dulu saat terjadi gerhana bulan, banyak masyarakat yang memukul peralatan rumah seperti tempat menyimpan air \”Ceh/Ghentong\” atau tempat penyimpanan beras, hal ini bertujuan agar di beri kelancaran rezeki di masa yang akan datang. Tidak bisa di bayangkan bagaimana ramainya pulau Bawean saat terjadi gerhana bulan.

4. Memandikan Orang Hamil di Halaman Rumah

Saat gerhana bulan orang hamil biasanya akan di mandikan di halaman rumah dan biasanya mereka akan di tutup dengan jala/jaring ikan, hal ini bertujuan agar anak yang akan di lahirkannya tidak cacat dan sakit sakitan, karena menurut masyarakat Bawean gerhana bulan adalah bulan yang sedang sakit \”Bulen Sakek\”.

Nah itulah beberapa tradisi kuno yang dilakukan masyarakat Bawean saat terjadi gerhana bulan, Seiring dengan perkembangan zaman tradisi ini memang sudah jarang kita temui dan masyarakat Bawean lebih melakukan tatacara yang di anjurkan dalam Islam yaitu melakukan shalat sunnah Shalat Khusuf atau Salat Sunnah gerhana bulan yang dilakukan secara berjamaah di masjid masjid maupun mushalla.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *