Diantara keagungan agama Islam yang indah ini adalah selalu memberikan perhatian terhadap kebaikan kebaikan termasuk hal hal yang kita anggap itu kecil contohnya membuang air atau hajat baik kecil dan besar.
Sungguh ini merupakan syariat indah dan maha komplit dari berbagai segi. Sehingga banyak orang agama lain yang takjub dengan ajaran ajaran dalam agama Islam.
Salah seorang dari kaum musyrikin pernah berkata kepada Salman Alfarisi RA. \” Nabi kalian telah mengajarkan semuanya hingga masalah buang air\”, Lalu Salman Alfarisi menjawab \” iya benar Rasulullah telah melarang kami menghadap kiblat saat membuang air besar maupun kecil\”.
Islam telah mengajarkan berbagai adab dan tata cara membuang air, secara komplit telah kami rangkum dalam hadist hadist dari kitab Bulungul Maram. Karena ini berasal dari hadist tentunya cara cara ini adalah cara yang baik dan benar. Setidaknya ada
10 Adab dan Tata Cara Membuang Air / Hajat Dalam Islam Yang Baik dan Benar
1. Membaca Doa
Rasulullah tidak pernah masuk ke kamar mandi tanpa berdoa terlebih dahulu, dalam sebuah hadist yang diriwatkan oleh Abu Daud dan yang lainnya disebutkan bahwa tempat membuang hajat dihadiri oleh syaitan oleh karenanya memohon kepada Allah dari syaitan laki laki dan perempuan.
Adapun doa masuk kamar mandi adalah sebagai berikut.
Selain membaca doa kesunnahan lainnya adalah melangkah dengan menggunakan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Setelah selesai membuang hajat maka keluarnyapun sunnah membaca doa.
2. Bersuci Menggunakan Air
Menurut pendapat ahli fiqih air merupakan alat utama dalam bersesuci karena air itu memiliki sifat dasar suci mensucikan dari hadas dan najis. Dalam Ilmu Fiqih sifat air dalam bersesuci dibagi menjadi 4 bagian, yaitu air suci mensucikan, Air Musyammas (air yang dipanaskan dengan panas maahari), Air suci namun tidak mensucikan dan air mutanajjis (air yang najis). Dalam sebuah hadist dalam bersesuci Rasulullah menggunakan air.
Anas berkata, pernah Rasulullah masuk ke kakus lalu aku dan seorang pemuda yang sebaya denganku membawakan bejana berisi air dan sebatang tongkat dan kemudian Rasulullah bersuci menggunakan air tersebut (HR. Mutafaqqun Alaihi).
3. Jangan Membuang Air Tempat Umum
Rasulullah melarang kita untuk membuat hajat atau kotoran di tempat tempat umum, seperti di jalan dan tempat yang digunakan orang orang berteduh. Karena ini sangat menggangu orang yang mau lewat maupum orang yang akan singgah ditempat tersebut.
Dari Abu Hurairah R.A Rasulullah pernah bersabda \” Jauhkan dirimu dari dua perbuatan terkutuk, yaitu suka buang air dijalan umum atau suka membuang air ditempat berteduh \” (HR. Imam Muslim).
Di hadist lainnya Rasulullah juga melarang buang air di tempat tempat sumber air dan di air yang tergenang.
4. Tidak Berbicara Saat Buang Air
Seringkali kita berbicara dan bernyanyi saat membuang hajat, kita mengganggapnya ini perbuatan yang biasa padahal berbicara saat buang air merupakan perbuatan yang dikutuk oleh Allah SWT. Sebagaimana yang yang disebutkan dalam hadiat Rasulullah SAW.
Dari Jabir RA. Rasulullah bersabda \” Apabila dua orang buang air besar maka hendaknya masing masing bersembunyi dan tidak saling berbicara, sebab Allah mengutuk perbuatan yang sedenikian \”. (HR. Ahmad).
5. Membersihkan Kemaluan Dengan Tangan Kiri
Rasulullah menganjurkan untuk membersihkan kemaluan setelah membuang hajat dengan tangan kiri karena kemaluan adalah sumber sarang penyakit. Jika menggunakan tangan kanan bisa saja kotoran yang ada bisa menjadi sumber penyakit saat menempel pada makanan yang kita makan.
Sebagaimana dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah R.A \” Jangan sekali kali orang diantara kamu menyentuh kemaluannya ketika sedang kencing dengan tangan kanan, jangan membersihkan kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan jangan pula bernafas dalam air\”(HR. Mutafaqun Alaihi)
6. Tidak Menghadap Kiblat Atau Membelakanginya
Menghadap kiblat termasuk hal hal yang dilarang dalam buang hajat. Kiblat merupakan arah ibadah shalat umat Islam dimana disana ada ka\’bah yang sangat dimuliakan, oleh karenanya Rasulullah melarang menghadapnya ketika membuang air.
Arah kiblat bukan berarti arah barat tetapi memang kiblat itu meruapakan arah yang lurus dengan ka\’bah karena dalam sebuah hadist Rasulullah melarang menghadap kiblat dan menyuruh menghadap timur atau barat
Hadist dari Ayyub Al Anshari berbunyi \” Janganlah menghadapat kiblat atau membelakanginya akan tetapi menghadaplah ketimur atau ke barat \” (HR. Mutaqqun Alaihi\”).
7. Membuanglah Di Tempat Yang Tertutup
Orang yang membuang hajat itu pastilah membuka aurat, oleh karenanya Rasulullah menganjurkan kita untuk membuang hajat ditempat yang tertutup seperti di kamar mandi.
Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah bersabda \” Barangsiapa yang hendak membuang air hendaklah ia membuat penutup. (HR. Abu Daud).
8. Gunakana Cara Rasulullah Buang hajat
Dalam membuang air Rasulullah memberikan contoh bagaimana membuang air yang baik yang tentunya menyehatkan yaitu dengan duduk bukan dengan berdiri atau menggunakan jamban duduk tapi cara yang baik yang sesuai sunnah yaitu dengan duduk diatas kaki kiri merentangkan kaki kanan.
Suraqah Ibnu Malik RA berkata, Rasulullah mengajarkan kami tentang cara membuang air besar yaitu agar kami duduk diatas kaki kiri dan merentangkan kaki kanan (HR. Baihaqi dengan sanad yang lemah).
9. Mengurut Kemaluan 3 Kali
Cara ini digunakan pada saat kita membuang air kecil. Rasulullah menganjurkan kita untuk mengurut kemaluan kita 3 kali dengan tangan kiri tujuannya adalah agar sisa sisa air kencing yang masih ada pada kemaluan keluar. Lalu bagaimana cara wanita buang air kecil ? untuk wanita setelah selesai menyimnya saja hingga bersih jika masih belum yakin anda bisa berdehem agar sisa sisa kencingnya keluar.
Sebagaimana yang telah disampaikan dalam hadist dari Isa Ibnu Yazdad dari ayahnya RA. bahwa Rasulullah bersabda \” Apabila salah seorang diantara kamu telah selesai membuang air kecil maka hendaklah ia mengurut kemaluanya 3 kali (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang lemah).
10. Bersungguh Menghilangkan Najis
Dari Abu Hurairah RA. bahwa Rasulullah bersabda \” Sucikanlah dirimu dari air kencing karena kebanyakan siksa kubur itu berasal darinya (HR. Daruqutni).
Hadist ini menandakan petapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian dalam membuang hajat. Karena ini berkaitan dengan najis. Jika anda tidak bersih dari najis maka ibadah ibadah yang mengharuskan suci darinya maka tidak akan sah dan itu berarti ibadah anda tidak akan diterima maka berhati hatilah dalam perkara ini dan perhatian bagaimana tuntunan Rasulullah dalam melakukannya.
Lalu Bagaimana Dengan Kencing Berdiri?
Mungkin kita sering mendengar bahwa dilarang kencing berdiri dalam Islam? Apakah memang benar seperti itu?. Benarkah Islam melarang kencing berdiri. Yang perlu diketahui bahwa Islam tidak pernah melarang kencing berdiri asalkan memperhatikan hal hal berikut :
1. Aman terkena percikan kencing
2. Aurat tidak terlihat oleh orang lain.
Memang ada hadist yang menerangkan tentang larangan kencing berdiri, Namun hadistnya lemah Dalam hadist yang diriwatkkan oleh Aisyah sama sekali tidak memberikan keterangan kalau Rasulullah itu melarang kencing berdiri.
Dari Siti Aisyah RA. “Barangsiapa yang mengatakan pada kalian bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah buang air kecil sambil berdiri maka janganlah kalian membenarkannya (mempercayainya)”.
Namun kalau itu memberikan bahaya kepada anda sebaiknya tidak anda lakukan. Misalkan dokter memberikan saran kencing berdiri bagi wanita berbahaya bagi rahimnya. Maka sebaiknya mengikuti anjuran dokter tersebut demi untuk kesehatannya.
Kesimpulan
Itulah pembahasan kami tentang adab dan tata cara buang hajat yang diatur dalam Islam. Semoga kita bisa mengamalkannya sesuai dengan sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari beberapa aturan diatas.
Yang pertama adalah begitu perhatiannya Islam terhadap kehidupan hambanya. Kedua, Islam Sangat memberikan perhatian terhadap kebersihan dari najis maupun kotoran dan yang ketika Islam juga mengatur kemaslahatan masyarakat.